Modal Nikah

3:27 AM Posted In Edit This 1 Comment »


Seorang temenku pernah bertanya, "He, kalau aku nikah tapi dengan gaji yang cuma sekian bisa gak ya?"
Hmmm.....
Maka dari pertanyaan itu aku membuat survey asal, dan berikut adalah daftar pengeluaran standar bulanan setelah merit. Sekedar berbagi aja, buat temen-temen yang mungkin juga mengalami 'Matery after merit phobia syndhrome'.
Daftar anggaran bulanan (asumsi: disusun berdasarkan skala proritas, disusun dengan sangat relatif,
dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah Jakarta tahun anggaran 2008)
1. Makan Dengan asumsi sekali makan adalah 5000 Maka makan 3x sehari,kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma berlaku pada saat pacaran ajah), kali 30 Hari adalah Rp900.000
Tips
Rajin-rajin ke kondangan atau sunatan, Dan bawa pulang nasi kotaknya pasti lebih ngirit.
2. Kontrakan
Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya udah botak, tapi masih galak, dan punya anjing belum jinak, maka Dana untuk kontrakan sekitar 500.000/bulan
Tips
Tinggallah di Pondok Mertua Indah Niscaya 2 Dana diatas gak akan pernah ada. Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk 'makan ati'
3. Listrik Dan Air
Dengan asumsi daya listrik 900 watt Dan pake jetpam maka anggaran untuk listrik adalah 100.000/bulan
Tips
Jangan pakai AC, cukup AC (angin cendela). Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli, sudamanda atau gaple sama istri terasa lebih romantis.
4. Transportasi
Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit, maka untuk ongkos bensin Dan servis adalah 100.000
Tips
Gunakanlah bensin campur! (maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit). Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi dengan yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan terasa lebih menyenangkan.
5. Komunikasi
Dengan asumsi pake CDMA yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos Komunikasi berdua adalah 100.000
Tips
Pakelah 'FREN' yang lebih murah (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang, "Freeen...minjam HP nya dong freen...")
6. Keperluan sehari-hari
Seperti sabun,odol,shampoo, dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, maka
alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
Tips:
Mandi kalo perlu saja Kalo dulu 2 kali sehari, jadi 2 Hari sekali. Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata.
7. Kesehatan
Seperti minyak kayu putih, vitamin, obat pusing (ini penting buat pengantin baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar 50.000
Tips
jaga kesehatan jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan sambil ronda (halah!!)
8.Entertaiment
Nah ini kalau ada uang lebih aja, bisalaah sekali-sekali nomat, lihat live music, lari Pagi di monas, atau makan martabak sekali-sekali.
Jadi...
Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan adalah sebesar:
Rp. 1.800.000/bulan
(syeeett dah...masih gede juga ya)
Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen-temen ketika pengen nikah, untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang Ada. Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang' Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu... Ga usak pakai Pasak, tapi dipaku aja!
Tapi Ada 1 hal yang Ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda Memutuskan untuk menikah
(serius mode on*)
Yaitu, berkah menikah Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha Dan berdoa Selalu bersukur Dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja akunting! So, stop accounting, just do

Sumber: Message FS dari Agung

Terlalu Trauma...

5:46 AM Edit This 2 Comments »
Pagi ini.. gue bangun seperti biasa..
bangun kesiangan tapi niat solat subuh.. hahah
tapi tak mengapa.. Asalkan di dalam diriku ada niat tuk bangun.. ku kan tetap bangun walau apa daya kaki tak mau beranjak dari kasur yang sudah lepek.. (Bu..Kos... Minta ganti kasur.. Hiks,,hiks,,,)

kalau gue bangun pasti 15 menit sebelum perkulaihan dimulai.. secar kampus gue deket ma kosan, jadi bis mandi n berpakaian langsung ja gue ngacir tanpa ba-bi-bu..
hehehhe

gue tumben banget hari ini berangkat lebih awal. gue bawa semua modul buat praktikum. ready to study deh..

Ujan pula, perut Keroncongan..

pas gue lewat warung makan, hati gue bilang,
"Yun, lo kan dah biasa yang namanya telat. Udah, makan aja dulu.. gak rugi kok.."

tapi malaikat gue hari itu udah minum obat kuat buat ngelawan syaiton-syaiton yang udah grogotin sebagian otak gue..

"Jangan Yun, katanya lo mau tobat!! udahlah. jangan urusin perut mulu. Nanti dosennya ngeh klo lo tumben nyampe tepat waktu. pasti dia bakal punya penilaian beda ma lo. oh, ternyata anak ini udah berubah. dia tampak lebih rajin dari biaanya. baiklah. saya bakal rekrut dia jadi kacung saya.. hahaha. " Mungkin itu pikiran dosen yang belum digaji kali ya.. memanfaatkan anak muridnya sebagai sasaran empuk.

Gue berjalan melewati warung makan langganan dengan perut bunyi tak henti-hentinya menghujat sang empu perut.

tiba di kampus, gue langsung ke lab kom. emang udah banyak orang disana, tapi satupun gue gak kenal. sue banget!!

gue perhatiin satu-satu tu muka. tapi malah balik mereka ngeliatain muka gue. ada yang aneh gitu?

ya, mungkin beberapa dari mereka terpesona ma gue. entah apa yang membuat mereka terpesona. sedangkan gue nganggep diri ini hina. huhuhuhu

Ternyata apa saudara-saudara..

TIDAK ADA SATUPUN ANAK INFORMATIKA Disana!!! huahahahah


gue cuma cengok.. najis daah...

inikah jawaban gue mau tobat??
gue gak mau telat lagi. gue mau coba disiplin dan berusaha buat bener!!!

gue mulai ngetawain diri gue, ha ha ha ha ha (pastinya dalam hati)

gue ngacir ke kantin untuk menenangkan diri. duduk dan berpikir apa yang harus gue lakukan selanjutnya. apakah gue akan bugil dan lari keliling kampus dan bilang Gue Dipilin loh.. jadi gue gak bayar Cepe kalo ujian gue Telat!! Haaaaaaaaaaaaaaaa

Ok, Karena gue lagi pake esia yang sangat2 murah sampe pulsa gue gak berkurang!! (Ya, gue ga da pulsa, mana berkurang!) gue telpon Nova. kebetulan dia juga punya hp serupa.

Va, Pagi ini kita da Kuliah kan?
iya
Praktikum KOMAK kan?
Ho`oh
Kok, ga ada orang satupun di Lab? Lo dmn sekarang?
Masih dikosan lah. Jam 8.40 Kaleee..... mulainya. sekarang masih jam berapa non??
ngik...ngik..ngik.. tiba-tiba suara jangkrik begitu nyaringnya di telinga gue.Thanks ya Va..
(Diujung telepon sana) Haaaaahhhaaaahhhaaaahhaaa
Kampret!! (HP gue matiin)

hiks,,hiks,,
gue lupa klo kulnya agak siangan.. sue!!!

Gue langsung ngacir ke warung makan tadi dan bales dendam.. !!!


Huft..

Hikmah:
-Jangan sok disiplin kalo lo kelaperan
-Liat dulu jadwal kuliah dan inget2 ada kuliah pengganti atau perganian jadwal apa enggak!
-Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa............. (Rasa gak terima)

Mental ember

2:08 AM Posted In Edit This 8 Comments »

Delapan Agustus Dua Ribu Tujuh

Kemarin gue balik lagi ke Bogor. Menjalani rutinitas menjadi Jurnalis kecil-kecilan (kayak pedagang aja, kecil-kecilan.hehe). Kali ini gue mau nulis tentang tukang bendera merah putih yang dipinggir jalan. Kebetulan masih dalam masa hari kemerdekaan. Gue ajak Novi dan Tami buat liputan dan nanya-nanya. Pulang dari liputan, gue makan bareng mereka di kosan. Walaupun cuma ditemenin dengan nasi Bu Encul ( Kangen banget gue ma Bu Encul, apalagi dengan Ayam Sambelnya yang Ajib Gila!) gue makan dengan menggila. Laper banget bo..
Kita makan sambil nonton di kamar karena tv nya ada di dalam kamar gue. Selesai makan Tami ke kamar mandi buat nyuci piring. Makanya gue langsung nyusul mau nyuci piring juga. Kali aja di cuciin ma tami. Hehe. Tami walopun sahabat gue, dia merangkap kacung yang setia bagi gue. Enak banget punya asisten pribadi yang bisa dibawa kemana-mana (mang tas jinjing??hehe).
Sambil nyuci piring kita diskusi hal macem-macem. Enggak dimana-mana, kita biasa diskusi. Mulai dari harga kosan yang naik sampai krisis moneter yang melanda negara kita Indonesia (Alah, macam mentri saja ngomongnya!) sekarang kita diskusi di kamar mandi sambil nyuci piring berjamaah.

“Yun, gue baru tau deh..”, ujar Tami mangut-manggut memulai perdiskusian. Gue bingung.

“Tau apaan….?”

“Tau bahwa selama ini kita seharusnya jadi orang ntu harus bermental ember yun!!!”, sulutnya dengan nada serius dan penuh semangat. Gue jadi tambah bingung, orang kok malah mau jadi ember?. Apa ini orang kesambet ember sehingga dia diajak sesat menjadi setan ember?. Apalagi kalau mulut embernya berkoar-koar ngomongin urusan orang! Ihh.. kebanyang Tami jadi setan ember. Gak banget kan?! Tapi kenapa sobat gue yang satu ini malah secara terus terang menekankan bahwa kita harus jadi kayak ember?! Seolah-olah itulah motto hidupnya. Ampun deh ini anak. Kloset.. eh, koslet kali otaknya?

“Maksud lo tam?, kita harus kayak ember? Gak banget deh! Kenapa sih lo tiba-tiba ngomong gitu? Gue gak ngerti deh!”, tegas gue takut jin ember bener-bener merasuki dia.
“Ya iya! Kita harus kayak ember, tuh (sambil nunjuk tulisan yang ada di ember pake congornya (a.k.a monyongnya, cingurnya )”

TAHAN BANTING

“Iya kan yun? Kita harus tahan banting kalau jadi orang?”, LUGU nya keluar lagi.

“Ya eyalah jadi orang, masa jadi Sapi?”, Kupreeeeettttttttt..….

THE END

Kutukan Ketek

7:36 AM Edit This 1 Comment »

Kutukan Ketek

Gue barusan aja baca majalah cowok yang cukup berbobot dan berotot. Coz` isinya otot melulu. Di situ ada artikel tentang “ Things That Women hate from Men”, gue tertarik buat bacanya karena ini juga yang sering gue alamin.

Ciri No.1 Smeels Not Good

Cewek gak akan tahan sama yang namanya cowok Gobang (Goreng Bawang), yah, seperti namanya, Cowok tipe ini adalah cowok yang mempertahankan keksistensiannya dengan memelihara wewangian atau aroma khas tubuhnya. Menurut pengamatan gue, asal muasal Gobang ini adalah
a. Akar pepohonan buah jakun yang mekar sampai ke
tepi ketiak mereka dan tak pernah habis dimakan masa.
b. Embun keringat yang dihasilkan oleh pohon tersebut, yang selalu menetes di setiap pagi, siang, sore ataupun malam.
c. Atau memang kutukan ketek yang mereka dapat sedari orok.

Mereka berpikir kalo hal ini akan meningkatkan daya tarik sang empunya Gobang. In Fact, mana ada manusia yang tahan akan bau-bauan yang ngerusak syaraf penciuman mereka! Itu juga yang gue pikir. Pasti sense of Humanity para makhluk bumi akan menolak kaum tersebut. Kaum Gobang.

Abis gue baca tu artikel gue ngobrol ma sepupu gue. Gue ngebahas tentang Bau Gobang itu lantaran dia punya suami yang kalo syaraf penciuman gue kagak rusak, pacarnya ntu Bau Gobang. Otomatis gue penasaran kenapa sepupu gue betah sama baunya itu. Jangan-jangan dipelet atau mang Gobang itulah alat peletnya.

Setelah gue diagnosa selama sejam, menurut pengamatan gue secara intern dan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, dia memang menyenangi wangi itu.
OH NOOOO........
Itu adalah salah satu pemikat bagi sepupu gue. Gue jadi khawatir syaraf Hidungnya dah pindah ke perut dan tertimbun oleh berkilo-kilo lemak perut yang dia koleksi.

Otak gue gak bisa nerima hal itu. Akhirnya gue meminta penjelasan dengan orang yang mungkin lebih memahaminya yaitu dengan kakak ipar gue yang baru saja pulang dari honeymoon. Gue nanya dia karena kakak gue yang satu ini mempunyai kebiasaan yang unik tapi nyata. Hampir setiap kakak gue pulang kerja, pasti dia tak segan-segan berada didekat suaminya bahkan mencium ketek suaminya itu.

”Mbak, kenapa sih ada beberapa orang yang nyaman dengan bau Gobang pasangannya. Padahal kan klo begitu bisa-bisa bulan Ramadhan mpe 2 bulan mba?, tanya gue dengan lugunya.
”Ya biarin aja. Toh dah suaminya kan. Kalo emang masih pacaran, kenapa juga diterima jadi pacar kalo bau gobang. Berarti mereka nyaman dengan bau pasangannya itu kan.”, sambil merangkul mesra suami yang bisa bikin orang puasa dua bulan itu. Dan yang lebih Edan lagi. Gak hanya peluk kakak gue. Dia sampe ngusel-ngusel keteknya. Gue rasa mbak Ida kena tumor upil stadium empat. Tumor itu membesar sampe-sampe menutupi kedua lubang idungnya.

”Mbak, kakak kan bau. Kok mau-maunya sih ngusel-ngusel di keteknya? HIYAAKKSS...” tanya gue keheranan.

Gue aja adeknya yang dah tau busuknya kakak gue agak mengurangi intensitas kedekatan padanya, apalagi klo dia pulang kerja. Ya, gue akuin kakak gue gak punya bau yang sedahsyat cowok sepupu gue tapi kan tetep yang namanya ketek pasti satu jenis. BAU. Cuma jenisnya aja yang beda. Gobang Permanen, Semi Gobang, Gobang saja.

”Sopo bilang suamiku bau, wong ketek anugerah gini kok.”, sambil mengangkat tangan suaminya dan mencium sela-sela terdalam ketek tersebut. Kakak gue cuma cengar cengir melihat kelakuan istrinya itu.
Hiyaks... sama wae!! Gak kakak, gak sepupu. Penggila ketek! Jangan-jangan si mama juga seneng bau ketek bokap? Untungnya ketek si bokap kagak gitu, huft, syukurlah. Bukan turunan.

Apakah ini yang namanya kutukan? Gue bener-bener heran. Musibah kok dibilang anugerah, apa dunia memang mau kiamat?

Gue bener-bener keheranan sampai-sampai muka lugu plus cengo gue keluar,
”Ih, kenape sich ni keluarga? Pada ilang ye syaraf idungnya? Apa jangan-jangan pada belum dilaundry tuh idung? Dua-duanya pada gila ketek lakinye? wakakakakak” ketawa gue dengan muka sejuta ekspresi.

”Eh, nong jangan gitu lo. Tar cowo lu lebih busuk dari cowok gue baru tau rasa ya, telen-telen dah tu bau! Hahahaha...” Sumpah sepupu gue dengan mulut semonyong-monyongnya.

Geblek, gue disumpahin. Kagak dah. Amit-amit, Jabang Bayi kebo. Minta jauh-minta ampun. Pait-pait-Pait-Pait...2454x. Sue banget gue disumpahin. Semoga tu sumpah bener-bener kagak menimpa diriku.
Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait-Pait- Pait

****
Sri Wahyuni

Kutu Kupret

7:32 AM Edit This 4 Comments »

Al Kisah Kutu Kupret

Semasa gue masih kanak-kanak, kira-kira beberapa tahun yang lalu (berasa masih imut :P) gue bingung dengan fenomena kutuan yang dialami oleh sebagian orang. Kutu itu kan serangga. Serangga yang makan darah manusia dan hidup secara berdampingan di kepala manusia atau hewan yang berbulu, eh, berambut.
Dari mane itu kutu dateng? Gak mungkin dong tu kutu ujug-ujug dateng dari negeri kuturupus kupretuss dateng ke negri manusia dan menyebarkan semua bala tentaranya ke kepala orang-orang yang jorok. Yang jarang mandi atau jarang keramas??
Mungkin mandi juga cuma mandi banjur, mandi sekali banjur, sekali sabunan, banjur lagi. Mungkin maksudnya mo ikut kampanye Stop Global Warming biar tambah Eksis karena ngirit air. Save your Water, Save your Earth.
Apa pikiran temen lo klo setiap ngobrol ma lo mereka bukan fokus ke bahan pembicaraan lo, tapi fokus ma kutu yang udah buat perkampungan di kepala lo. Bisa aja mereka ngadain pasar malem sebulan sekali. Di situ ada sirkus atau pun badut-badut kutu. Tar ada kutu yang salto ato koprol di kepala lo, eh keliatan ma temen lo. Takjublah mereka akan peradaban yang terjadi di kepala lo. haah.. gue berimajinasi terlalu liar.. biarlah imajinasinya yang liar, daripada orangnya yang liar.. upss..

Malah gue denger-denger yang paling ekstrem, entah rumor atau emang ada salah satu pihak aja yang membuat gosip ini untuk mejatuhkan kaum yang lain adalah ada wanita yang pake jilbab lebar, karena mereka menutup seluruh badannya dan cuma mata doang yang keliatan. Sampai-sampai lupa dibuka walaupun mo tidur. Padahal itu rambut kan perlu bernafas karena rambut itu sebenarnya hidup. Kayak ayam aja. Gak bisa diungkep lama-lama tar jadi empuk. Gue denger sih tu kutu mpe bisa masuk ke dalam otaknya lantaran tulang tengkorak jadi empuk karena lembab diungkep pake jilbab. Hiii... wallahualam deh.

Sumpah, gue denger tu cerita jadi bergidik.
Gak kebanyang tu kutu yang dunianya harusnya diluar, sekarang ada di dalam kepala manusia. Jangan –jangan tu kutu yang bisa masuk ke dalam otak tu orang bisa mengendalikan pikiran manusia. Mungkin ini merupakan misi mereka untuk menguasai dunia dengan mengendalikan salah satu otak manusia, lalu menyebar dari kepala satu ke kepala yang lain. Benar-benar menyeramkan. Jika misi mereka berhasil. Mereka bisa-bisa menguasai kepala presiden. Dan pada saatnya pertemuan seluruh kepala negara, mereka bisa menyebarkan bala tentaranya yang paling kuat untuk mendarat di kepala negara lainnya.

Mungkin gini kali ya kira-kira..

”Kapten, kami telah memasuki daerah otak atas, apa yang harus kami lakukan?”, ujar kapten kutu di dalam otak si A. Mereka ternyata mempunyai kecanggihan teknologi komunikasi yang tak kalah dengan umat manusia.
”Baiklah kapten kutu A (nama mereka disamakan dengan nama otak manusia yang dihuni), sekarang Anda harus mencari bagian otak yang mengatur seluruh pikiran manusia. Laksanakan!!” Ujar Kolonel Kutu kepada Kapten A.

Huft... gue pikir, untung ada obat-obat penghilang kutu, jadi gue aman aja. Untung gue dah pernah divaksin anti kutu waktu kelas 4 SD. Jadi nyantai ja klo mang tidur deket orang kutuan. Pasti mental tu kutu. :D Sekalipun presiden kutu yang nemplok di jenong gue. Bukan lantaran divaksin tapi licin gara-gara jenong gue yang disemir tiga kali sehari.hihih..

Waktu ntu (waktu gue kecil. Kelas 4 SD) gue kutuan karena ketularan sama temen gue si Urik (bukan nama sebenarnya). Di balik wajahnya yang cantik dan rambutnya yang ikal, hitam dan tebel, ternyata ada koloni kutu yang gak pernah gue liat sebelumnya. Namanya anak SD yang masih bau ketek dan acem-acem kecut, kita sering main kuncir-kunciran, dandan-dandanan, nari-narian. Waktu gue kebagian untuk nguncirin tu anak, walaupun gue bingung nguncirnya darimane. Coz` itu rambut bener-bener kusut kayak benang kusut.

Darimane ya gue mulai pegang rambutnya? Dari sebelah barat daya laut apa tenggara? Gue pikir dalam hati.
Alhasil gue ke kutub utara, yaitu ubun-ubunnya, gue naik bangku, padahal temen gue dah duduk. Saking gue pendeknya bin mungil jadi ngeliat ubun-ubun orang yng duduk aja gak bisa. Ketika gue buka tu rambut. Gue ngeliat sebuah titik besar yang hitam. Gue kira tu tahi lalet ijo. Mak nya lalet ijo, Coz` gedong banget boo..

Pas gue deketin mata gue buat ngeliat tu tahi lalet ijo, sambil menyingkap tirai rambut yang menyelubunginya, kok, tahi lalet pada mencar menjadi koloni kecil-kecil yang satu koloninya kalo dimakan anak monyet lumayan buat ngisi perut sehari.

” Ih, tahi lalernya mencar!!!” teriak gue. Padahal di situ banyak temen cewe gue yang lain. Dua detik kemudian gue teriak lagi.

”Bukan Tahi laler, tapi Kutuuuuuuu…...”, teriak gue sambil ngejitakin pala Urik yang mengaduh-ngaduh kesakitan. Maksud gue mau jitakin itu kutu yang ngatain gue buta. Gak bisa bandingin mana kutu, mana tahi lalet ijo.

Si Urik bangun dari duduknya dan ngeliatin gue. Gue hanya setinggi dadanya. Gue dipelototin, gue senyum-senyum najong gitu. Berharap gue gak dipiting dengan keteknya yang menguning, maksudnya ketek seragam merah putih yang menguning, maklum baju anak SD. :P Tiga hari pake, libur1 hari dicuci, besoknya dipake lagi. Gantian ma baju olahraga , batik dan pramuka.

”Lo ganggu ketentraman piaraan gue aja sich! Rese lo.” seru Urik sambil melototin gue.
Gue kabur dan bilang, ”Maaf, lagian kutu lo gak dikandangin!”

****

Delapan tahun kemudian...

Gue ngobrol selama jam istirahat kampus sama temen-temen gue tentang perkutuan ini. Mereka saling curhat kapan mereka punya kutu. Kita share juga obat apa yang ampuh.

”Gue diseritin ma emak gue. Duh, mantep deh. Sore-sore depan pintu (nyari sinar matahari yang tersisa ), angin sepoi-sepoi dipangkuan emak. Mantap deh. Kutu ilang, gue tidur nyenyak.” cerita gue sama Imel dan Yari.

”Kenapa gak pake kapur aja yun?” kata Imel dengan yakinnya. ”Kan lebih cepat ampuh. Sekali pake pasti ilang. Daripada diseritin setiap hari!”

Gue bingung, kapur apaan? Apa gue yang salah denger? Gue maklumin diri gue, karena kadang-kadang gue bolot. Kadang gue budek. Orang ngomong dapur, gue dengernya kapur. Orang ngomong Indra L. Brugman, gue dengernya Tukul Arwana.


”Kapur?? Maksudnya?”, tampang LUGU gue keluar lagi.
”Iya. Kapur. Kapur Ajaib. ”

HAAAA..... Apa gue salah denger lagi??

”Kapur Ajaib apaan maskud lo?” agak terbengong-bengong. “Kapur Ajaib merek Bagus ntu? Apa ada kapur khusus kutuan?”tanya gue dengan tampang benar-benar LUGU.
”Iya, Kapur Ajaib merek Bagus.”
”Haa... itu kan buat Kecoa, semut dan sebangsanya. Trus diapain makenya?? Dicairin pake air gitu, apa kita harus telen ntu kapur pake pisang biar gak seret? kayak minum obat aje gitu?” kali ini tampang LUGU bin Bego bin Najong.
”Ih, bukan ditelen. Bukan kutunya yang mati, lo nya yang kejang-kejang lagi. Ya di goresin aja di kulit kepala lo. Kayak lo mau bunuh kecoak aja gimana sich. Tar itu kutu pada jatohan deh dari pala lo. Berguguran kayak sakura di musim gugur di Jepang.” Imel tersenyum dengan ikhlasnya.+

”What??^$*&$&^%*..... ” gue geleng-geleng godek menandakan ada disconnected di otak gue.

Otak gue agak kloset, eh, koslet. Gue masih nggak ngerti maksud Imel. Kapur Ajaib buat serangga sebangsa dan sebesar kecoak itu dipakai di kepala kita. Dan hasilnya. Whoalah... menakjubkan. Kutu-kutu pada lengser dari tempat peraduannya. Benar-benar Ajaib. Dahsyat. Gue ketawa cekakan mpe orang nyangka Ayan gue kumat.


@(~_^)@v

Elegi Tiket

2:41 AM Posted In Edit This 0 Comments »
Seorang teman menyapa gue lewat sebuah testy di salah satu komunitas pertemenan dunia maya. Saling menyapa setiap membuka website tersebut. Dan saling bertukar informasi dalam bidang hal apapun. Mulai dari mata kuliah yang diambil sampai pada candaan ringan diantara teman. Sampai suatu saat dia ngasih tahu bahwa akan ada acara off air Kick Andy di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Bogor. Dia tahu kalau gue suka ma acara tersebut selain acara Oprah Winfrey yang disiarkan di salah satu stasiun tv swasta di negeri ini.

Bukan main kepalang senengnya gue. Langsung aja gue tanyain temen gue, Agung, kapan dan berapa harga tiket masuknya. Ternyata dia juga gak tahu pasti kapan dan berapa harga tiket masuknya. Kalau gue dapet informasinya, Agung minta dikabarin secepatnya.

Mulailah gue cari informasi sana-sini. Mulai dari sms temen-temen SMA yang kebetulan sama-sama diterima IPB tapi mereka mengambil S1 di Dramaga sampai temen-temen S1 yang baru gue kenal di dunia maya. Tapi cuma satu dua orang yang menanggapinya. Mereka juga baru tahu dari gue kalau akan ada acara off air Kick Andy di kampus Dramaga. Waktu itu gue belum sempat ke warnet. Karena keuangan yang menipis dan tugas yang ngeribetin gue buat kewarnet.

Alhasil gue cuma nunggu balesan sms mereka yang mau cari tahu informasinya dulu. Gue nunggu dua mingguan sampai temen gue sms kalau bener ada acara Kick Andy di GWW dan diadakan pada tanggal 24 Oktober 2008 tapi gak tahu jam berapa dan berapa harga tiket masuknya. Di akhir sms dia bilang kalau bakal ada Andre Hirata juga bintang tamunya. Gue denger itu kayak ada yang kasih broklat ke makanan gue. Alhasil gue mules banget. Padahal cuma ada tulisan “Kemungkinan bakal ada Andrea Hirata yun.” diakhir sms. Gue yang saat itu baru aja selesai baca buku ‘Edensor’nya, buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi benar-benar terinspirasi dan sebagian ceritanya gue banget. Kejadian-kejadian dan sebagian tokohnya di novel tersebut hidup di kehidupan nyata gue. Gimana gue enggak shock.Waktu itu sekitar seminggu pada hari H.

Tanggal 19 Oktobernya temen gue yang lain akhirnya memberikan secercah titik terang yang bakal memulai gue pada sehari hunting tiket keramat. Dia sms gue dengan lengkap dimana dan kapan acara bakal diadakan. Padahal gue lagi kuliah waktu itu tapi gue buat sedikit kegaduhan di kelas karena ngeliat ternyata detik-detik pertemuan gue dengan Andrea Hirata tinggal lima hari saudara-saudara! Benar-benar bikin gue bukan mules lagi tapi sekaligus lemes beserta kejang-kejang gak keruan. Gue belum pernah segugup ini selain waktu kedatangan Jerry Yan dan teman-teman di F4 ke Jakarta. Saking senengnya, waktu ada pemutaran ulang di tv, gue ampe cium monitor tv-nya. Hal ini malah bikin gue trauma banget buat megang barang-barang elektronik karena waktu itu monitor komputer dihubungkan dengna Combo agar bisa sekaligus nonton tv. Ternyata monitornya nyetrum. Sukses bibir gue kesentrum.
“Nda, serius lo kalau ada Andrea Hirata?? Asik..asik… trus gimana cara dapet tiketnya nda?”, sms gue dengan gak sabar.
“Buka ja websitenya. Daftar dulu baru dapet tiket. Kayaknya gratis deh.”

Gak banyak cing cong lagi, gue pulang kuliah langsung ke warnet. Alangkah gondoknya gue pas gue liat ternyata pendaftaran udah ditutup.

Aaaaaaaahhhhh.........

Dunia serasa kiamat. Mulut gue otomatis monyong selama melihat tu website.

Tulalit..tulalit…. (bunyi hp gue.)

“Napa de??”, temen gue Ade nelpon yang hanya sekedar say hai karena lagi dapet nelpon gratis. Rada-rada sedeng karena hamper semua temen kuliah yang punya kartu selular yang ssama ditelponin sama dia.
“Gak, iseng ja. Hehehe. Lagi pa yun?”
“Lagi ngenet”, jawab gue agak ketus karena hopeless gak bakal ketemu my inspiration, Andrea hirata.
“Napa lo bete? Karena gue cantik? Apa karena gue imut? Hehehe.”, gue muntah duluan sebelum dia selesai ngomong.
“Bukan Ade Pea!!! Gue……”, gue jelasin panjang lebar gimana gue pengennya ketemu idola gue dalam menulis. Ternyata dia juga ngefans sama Andrea Hirata. Jadilah dia juga ikutan sedih.
“Apa gue kesana tanpa undangan ya de? Gue nekat aja. Gue pake aja alamamater atau kalau mau illegal dikit gue pake kartu pers gue. Bilang aja mau liputan buat artikel di Gerbang Kampus. Bodo deh tar gimana. Pokoknya gue pengen ketemu banget!”
“Ah, parah lo yun. Tapi ide lo bagus juga!. Gue pengen dong. Tolong cariin kartu pers buat gue. Pinjem sama temen wartawan lo kek buat gue. Cari yang mirip-mirip yun. Biar sama foto ma gue. Ya..ya.. pliss..”
“Ada temen gue yang mirip lo. Namanya Pak David. Tapi brewokan de! Mau lo? Mirip sih ma lo. Sama-sama manusia kan? hehe”, akhirnya gue bisa ketawa juga ngeledek ade.
“Ya terserah deh. Yang penting gue bisa ikut.”, wah, gak nyangka gue ternyata ade memang dah benar-benar pea. Dah akut banget. Pea stadium empat.
“Tapi lo mau kan de nemenin gue? Coz gue gak ada tremen kesana. Temen-temen yang gue ajak pada gak bisa katanya mau ngerhain tugaslah, pada mau syuting buat Matkul Teknik Animasilah. Gayanya pada sok ngartis sih. Sebel gue. Lo temenin ya.”
“Sip,sip nyun. Gue mau kok, kan gue juga pengen ketemu. Semangat yun. Kita pasti bisa!!”

Kekompakan kita sebenarnya bukan awal yang bagus. Tapi awal malapetaka yang mengintai kami sepanjang tanggal 22 Oktober 2008.

Tanggal 22 Oktober 2008.

Gue kuliah dari npagi mpe jam tiga. Sekarang pukul satu waktu Indonesi Barat. Di tengah-tengah kuliah yang menjemukan karena gue laper belum makan. Tiba-tiba ada sms temen dunia maya gue yang kuliah di salah satu Universitas Negeri terbaik di Jakarta. Sebut saja Universitas Indonesi.. (mang iya…)

Yun, kalau mau nonton Kick andy, lo sekarang ke Sekret BEM di Dramaga. Gue dapet informasinya dari Kick Andy sendiri. Pengambilan tiket jam empat sore ini. Mending lo cepet-cepet kesana daripada lo penasaran gak nonton.

Waduh, gawat neh. Gue kuliah mpe jam tiga lagi. Gimana gue kesana dengan tepat waktu. Kesana aja dah makan waktu sejam kurang. Belum lagi harus nyari sekretnya. Pasti pake acara nyasar dulu. Setahu gue gedung tempat BEM bermarkas itu jauh banget dari tembok berlin, sebutan buat tembok yang agak jebol, jalan pintas temapt mahasiswa ke Bara. Tempat jajanan dan kegiatan hampir semua anak S1 kampus dramaga.

Gue langsung sms temen gue yang di S1. Minta tolong ambilin tiketnya. Gue tunggu mpe setengah jam tapi dia gak bales juga. Gue agak panik. Akhirnya gue sms Ade. Partner in Crime nya gue. Gue minta temenin ke Dramaga. Awalnya dia nolak karena perjalanan ke dramaga bagi dia sangatlah jauh. Dan bisa dihitung berapa intensitas dia ke dramaga. Setelah gue semangatin. Akhirnya dia tunduk juga pada kemauan gue. Untung aja dia pulang kuliah pukul dua. Jadi dia nunggu di kantin selama gue kuliah. Padahal hati itu gue harus ngerjain tugas. Gue cancel dan minta izin ma temen gue buat enggak ikutan dulu. Tapi gue harus ambil buku panduannya dulu di kosan. Itu buku gue yang pegang. Gue lari dari kampus ke rumah, ambil buku trus solat ashar dulu. Baru ke kampus lagi. Nyampe gue langsung naik bis ke Plaza Pangrango. Biar gue bisa naik angkot 03 ke Terminal Bubulak. Perjalanan kesana memang dibutuhkan tiga kali naik angkot. Dilanjutin naik angkot Kampus Dalem ke Kampus IPB Dramaga.

Baru sampai terminal Bubulak, gue dapet sms dari Nanda. Dia baru bales ketika angkot Kampus Dalem yang ngetem lebih dari lima menit yang terasa setahun itu mau bergerak meninggalkan terminal.

Yun, gue tahu dari temen gue, pendaftaran di BEM dah ditutp dari kemarin. Udah gak ada lagi deh.

Gue dan Ade langsung turun dari angkot. Biarin aja supir angkotnya ngeliatnya gimana. Dikira penumpang kurang ajar kek apa sok punya duit dan naik angkot padahal kere. Yang penting gue gak ngabisin ongkos demi hal yang sia-sia. Nanti gue kesana gak taunya dah agak ada. Hari itu pas gue gak ada pulsa. Ade langsung minjemin hapenya biar gue telpon nanda. ….

To be Continued…

So Quiet Here.!!!!!!!!

7:13 AM Edit This 0 Comments »
HUft..
desahan ini buatku menghela nafas sepanjang-panjangnya...

diriku tenaaang sekali..
Cowo..
gak kepikiran lagi...

gue denger lagu2 cinta ja gak mood lagi..
langsung gue ganti..
hahahhaha
gue suka lagu efek rumah kaca

December... I Love You!!!

To be continue...

ConfiuzZzZz.....

9:00 AM Edit This 0 Comments »

Cinta Ini membuatku bimbang, jiwaku tak tenang..
Ku tak mau begini.
Tapi ku Bimbang, sama dengan hatimu
Kutau itu sulit, tapi ku mau mencoba....

Walau harus kuteguk air pekat penghancur hati...
Cintamu, cintaku, sakitmu, sakitku.. Ku Tak kuat. Mungkin Ku Bimbang....

Ini mungkin terjadi, tak sekarang, esok pasti.
Janganlah menunda hati yang tercabik sembilu rindu, jika kinipun harus tergerus jarak!!
Ku Bimbang....


Maafkan Aku...
Ku begitu Jahat dengan semua perasaan ini... ku Tak tahu..
karena ini semua tak bisa dipaksakan.. Apa yang harus kulakukan??


Kau tau jawabannya??

Tolong Aku...........