Mengenal Lebih Jauh Soto Kang Suit (bagian 1)

8:13 AM Edit This 0 Comments »

Soto Setengah Abad

Soto Bogor memang biasa juga disebut dengan soto kuning. Soto khas kota hujan ini menjadi kegemaran keluarga Bogor dan mantap disajikan kapan saja. Entah itu di pagi hari, siang, sore hari, dan tak kalah lezat disantap di malam yang dingin.

Di berbagai tempat di daerah Bogor, menyebar para penjual soto kuning. Ada yang mengikuti jejak para pendahulunya, namun ada pula yang meneruskan kisah kelezatan dari generasi ke generasi. Salah satu penerus soto kuning kenamaan di daerah Empang adalah Ahmad. Tepat di mulut gang Sedane, jalan arah ke sekolah dasar Al Irsyad Al Islamiyah, kita akan menemukan sebuah kedai soto yang tak pernah sepi pengunjung.

Jangan cari soto kuning Kang Ahmad, panggilan akrabnya pada siang, sore atau malam hari. Pasalnya, soto kuning andalannya hanya akan anda temukan pada jam 07.00 hingga jam 10.00 WIB. “Kalau masih ada yang menemukan soto saya ketika jam 10.00 WIB, berarti dia beruntung karena kadang-kadang pukul 09.00 WIB saja sudah habis,” papar Ahmad kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Kalau Anda bertanya pada warga sekitar dimana letak pasti soto kuning Kang Ahmad, anda juga akan kesulitan menemukannya. Kelezatan soto kuning ini lebih dikenal dengan nama Soto Kuning Kang Suit. Nama bapak kandungnya, Suit.

Ternyata, soto kuning ini telah diwariskan kepada empat orang sebelumnya. Berawal dari Djarkasih yang berjualan soto kuning sejak tahun 1964 di pasar Alun-alun Empang yang tak lain tak bukan adalah kakek Ahmad, lalu dilanjutkan oleh anaknya yang dikenal dengan Kang Suit.

“Dari bapak, tidak langsung diturunkan kepada saya. Dari bapak, sepupu saya dulu yaitu Kang Suup, lalu Kang Acang. Barulah saya meneruskan pada tahun 1997 hingga sekarang,” ujarnya sambil tak berhenti memotong pesanan soto pelanggannya.

Jika di total, selama 45 tahun keluarga Ahmad telah menekuni usaha soto kuning dan semenjak itu tak pernah kehabisan pelanggan. Itu berarti, soto ini hampir setengah abad menemani keluarga keturunan Arab yang memang mendominasi etnis bangsa di daerah Empang.

“Sebenarnya tidak hanya keturunan Arab saja, karena banyak warga Cibinong hingga Ciawi atau malah Jakarta yang mampir pagi-pagi disini bersama keluarga besarnya hanya untuk sarapan soto saya,” tandasnya. Bersambung…