Kenangan Terakhir “The King of Pop”
6:34 AM Edit This 0 Comments »
Riview Movie
Tak ada yang menyangka, seorang legenda musik ternama, Michael Jackson akan dipanggil Sang Pencipta 25 Juni 2009 lalu. Ditengah kerja kerasnya bersama tim konser akbar “This Is It” yang rencananya akan digulirkan di 50 negara, ia justeru meninggalkan semua fans yang menunggu-nunggu kehadirannya beraksi lagi pada konsernya yang selalu Sold Out jauh dari hari H, untuk selamanya.
Dalam kepergiannya, segala tindak tanduk MJ selalu menjadi sorotan yang paling menarik mengingat tak akan ada lagi yang sama sepertinya. Persiapan menggelar konser akbar yang ia katakan sebagai konser terakhirnya pada sebuah press release pun menjadi kado terakhir sekaligus terindah untuk semua yang menyayanginya.
Sebuah film dokumenter berjudul sama, “This Is It” yang diputar sejak 28 Oktober 2009 hingga dua minggu kedepan mendapat antusias yang begitu besar dari dalam dan luar negeri. Di Kota Bogor, bioskop yang memutar film ini adalah 21 Ekalokasari Plaza dan XXI Botani Square pun mendapat antusias serupa.
Film ini sekaligus potret terakhir kehidupan The King of Pop. Anda akan menyaksikan bagaimana MJ bekerja keras mempersiapkan konser terakhirnya. Mulai dari audisi penari, latihan tari, penataan panggung, pencahayaan, nada lagu, syair, koreografer, hingga detail terkecil dalam konsernya tersebut tak luput dari sentuhan sang maestro.
Di film yang berdurasi 112 menit itu juga mengungkapkan testimony dari orang-orang yang bekerja sama dalam konser tersebut. Mereka mengungkapkan kekaguman dan perasaan mereka karena bisa satu panggung dan menjalani kehidupan kreatif bersama MJ. Sifat dasar MJ yang rendah hati dan mencintai semua makhluk hidup terus menerus ia ingatkan pada kru-krunya untuk selalu dijaga terutama menjaga bumi dari kehancuran yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Menyaksikan film dokumenter ini seperti menyaksikan langsung seperti apa konsernya kelak akan berlangsung, sebab di setiap latihan, Michael selalu all out dalam menampilkan bakatnya. Lagu-lagu yang dibawakan dalam konser tersebut di antaranya, 'Beat It', 'Black or White', 'Thriller', 'I'll Be There', dan 'Man in the Mirror'.
Kenny Ortega, sang sutradara mengungkapkan tidak ada film seperti ini di dunia. Bahkan ia menyebut film garapannya itu sebagai sebuah mozaik musikal. “Ini adalah puncak karir dalam kehidupan kreativitas saya,” ucapnya menutup latihan pada suatu hari.
Film yang hanya dirilis selama dua minggu ini akan menjadi suatu sejarah di dunia film maupun musik masa depan. Meski bukan penggemar MJ, film ini layak ditonton untuk mengisi akhir minggu bersama keluarga tercinta atau orang yang Anda sayangi untuk mengenang The King of Pop.
Jujur, kita akan melihat sosok MJ yang sebelumnya tak terlihat di layar TV seperti bioasanya (menhindar dari paparazi) di film ini. Film yang akan membuat kita merasa kehilangan akan sosok orang yang lembut, percaya diri, penuh talenta, dan taka akan tergantikan.
Sayang, orang baik seperti dia kenapa mesti cepat meninggalkan kita...
ada tangan Tuhan yang mengatur segalanya..
God Bless You , I Love You All...
(kata-kata yang selalu diucapkan MJ kepada para sahabatnya)