Kata Hati ini Jahat apa Wajar??

3:36 AM Edit This 0 Comments »
Hidup gue kini bisa dibilang banyak perubahan. Banyak banget. Semuanya beda. Mungkin nanti gue jabarin apa aja bedanya .. gue pengen banget ngeluarin unek-unek gue..
Semua yang baca postingan ini dan punya pengalaman yang sama ama gue, boleh banget share juga. Kali aja bisa bikin gue lebih lega dan jawab persoalan gue.

Gue udah punya cowok.. dia memenuhi kualifikasi gue yg nomor satu, Setia selain seiman. Nah, darimana gue tahu, karena sebelum pacaran ama gue, Angga pacaran lebih dari 4 tahun dan mirisnya, mereka dipisahkan karena maut. T_T gue dengernya aja sedih banget. Memang inilah yang dinamakan jodoh, lahir, dan maut di tangan Allah..

Di sisi lain, udah mau 3 bulan kita jadian. Udah banyak yang terjadi, marah, senang, kesel, dan lain sebagainyalah terjadi. Salah satunya adalah rasa cemburu yang memang udah biasa terjadi dalam hubungan percintaan.
Dia pun begitu, cemburu banget klo ada temen cowok yang deket ama gue, padahal kedekatan gue itu udah gue kasih tahu sebelumnya malah kita sharing tentang apa aja yg gue bicarain ama temen cowok-cowok gue. Selama ini, gue anggepnya itu karena dia sayang ama gue dan gak mau kehilangan gue. Namun, sekarang gue tanya ama diri gue. Sebaliknya gimana? apa pernah gue cemburu sama temen ceweknya. oops.. belum pernah. Ini gue tanyain ama diri gue sebulan yg lalu klo gak salah. temen ceweknya banyak, ada juga yg udah jd sahabat. tapi bagi dia, mereka udah kayak adeknya sendiri. :) gue seneng dan obrolan mereka pun dibagi ke gue. Dia juga cerita tentang mantan-mantannya. Gue pun paham banget dan menurut gue gak perlu rasa cemburu itu ada karena semuanya dia ceritain. Dia terbuka dan komunikasi itu yang penting.
namun, setelah gue buka lagi FB dan cari-cari FB mantannya yang udah meninggal itu, kenapa gue cemburu ya?
Gue lihat foto mereka berdua ada di salah satu album FB cewe itu. Nggak salah sih, kan waktu itu mereka emang pacaran. wajar aja, kayak gue wajar aja pasang foto gue ama dia atau foto gue ama mantan gue. But, gue baca-baca kalimat kangen dari cowok gue ke mantannya. Ada perasaan gondok di hati gue. Perasaan ini kayak gini : "Kalau dia nggak meninggal, pasti gue gak bakalan ketemu cowok gue sekarang!" Sumpah, gue denger kata hati gue sendiri aja gak suka! dan gue benci harus memikirkan hal itu.
Semua itu kan takdir dan sudah ditakdirkan seperti itu. Gue gak boleh kayak gitu.. Nggak boleh.

Gue coba membuka satu per satu masalah yang gue miliki. Dimana salahnya sampe gue mikir kayak gitu. Oh, mungkin karena dulu gue disakitin ama mantan gue dan merasa jadi wanita yang nggak berharga di mata dia. Dan kini ada Angga yang bikin gue merasa dihargai banget sebagai sosok wanita, sosok yang dicintai dengan tulus. Dan gue ngerasa bersyukur banget hal ini bisa terjadi. Tapi apakah rasa syukur gue itu sama kayak rasa syukur gue karena mantan cowok gue meninggal? Astagfirullah.. Gue jahat banget klo kayak gitu. Gue bener2 nggak bermaksud kayak gitu, tapi inilah kenyataan yang terjadi. Ini faktanya, realitanya..

Dan tadi, gue liat lagi ungkapan kangen cowok gue buat dia di FB sampe beberapa hari lalu dia bilang klo mau ke makam ceweknya di tgl ceweknya meninggal, gue sih gpp, tapi berasa gimanaaaa gitu hati gue. Ada perasaan yg ngeganjel kayak nggak ikhlas dia ke makam mantannya. DAn hari itu hujan deras dan dia nggak jadi ke sana, gue seneng banget tapi tetep gue bilang ke dia biar dia nggak terlalu sedih karena nggak jadi ke makam mantannya itu. Gue bilang klo mendoakan itu nggak harus ke makam aja kok, tapi di setiap sholat kita, bisa kita doakan juga. :) bener kan??

YA Allah, yuni nggak salah kan punya perasaan kayak gini. Kalau yuni liat dan menilai diri sendiri, yuni anggap diri ini jahat banget!!!
Nggak boleh kayak gitu. tapi perasaan cemburu sama almarhumah itu timbul gitu aja.. :((

Punya saran, apa yg harus gue lakuin?
Apa sebaiknya gue bilang perasaan gue ama cowok gue? gue sih yakinnya ia bakal benci ama gue karena berpikir kayak itu. pasti benci banget!!! makanya gue gak berani.. huaaaaaaaaaaaaaaa... Gue binguuuuuuuuunggg....



Don’t waste your time searching and wishing.

10:42 PM Edit This 0 Comments »
Kalimat ini benar-benar nohok hati gue. Berhenti mencari dan berharap. Gue tahu, sifat gue yang kyk gini hanya akan membuat hati ini semakin perih. Selain itu, gue hanya menajdi manusia yang kurang bersyukur atas semua yang telah Allah limpahkan ke gue. Gue meminta sebuah cinta yang setia, menerimaku apa adanya, dan kini telah kudapatkan dari seorang pria, namun mengapa masih terasa hampa. dan dia belum bisa mengisi kekosongan ini. mengapa?
Aku ingin mencintainya seperti ia mencintaiku. Mungkin, cintaku padanya dalam versiyang berbeda namun kuharap ia rasakan dalam bentuk yg sama.
Moga aja perasaan ini tak berlarut-larut kurasakan. Aku ga mau nantinya aku membohongi diriku sendiri. aku ingin bebas dalam emncintai. aku ingin merasakan kebahagiaan yang penuh. Aku ingin merasakan indahnya cinta yg dulu, yang pernah kudapatkan.
Ah, kenapa sih ini harus kurasakan.
Ya Allah, ampuni hamba kalau diri ini kurang bersyukur. :((

Di Ujung Lelahku

7:03 AM Edit This 0 Comments »
Udah berjuang agak panjang dengan penantian ini. gak ngerti mesti ngapain selain berdoa. Mencoba untuk menyibukkan diri, melupakan yang lalu. Meski semakin dilupakan, semakin memory itu tekenang...

Asuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu pengan maki-maki orang hari ini. Lagi dapet mungkin.. hua pengen nangis, tapi ga tahu apa yg ditangisin. Kadang kecewa sendiri ama diri ini yang gak bisa tegas memutuskan yang diinginkan. Benciiiiiiiiiiiiiii banget!!!

dua hari lalu, hati ini agak senneg. sering senyum2 sendiri. seneng, tapi sesungguhnya gue sadar kalau ini hanya untuk sementara. Karena gue gak mungkin menggantikan seseorang yang telah lama berkelana di dalam hatinya..

gue gak bisa bilang apa-apa, dan cuma bersyukur kemarin adalah hal yang terindah yang pernah gue lakukan meski lelah dan simple. hahahah makasih banyak...

buat kamuuu.. Mr.NYEBELIN!!!! semoga kamu bahagia.. dan mendapatkan yang kamu cita citakan. gapailah cita-citamu dan temukan teman sejatimu.. meski aku disini hanya bisa berbisik dan berdoa di malam sunyi dan hanya bantal saja yang mendengar isak tangis ini.


sumpaaah alay banget gue hari ini.. alaaayyy.... benciii.. beteeeeeeeeee.... gak mau keulang lagi, sakit itu dan harapan itu sirnalaaah.. hanya sakit yang kurasa. beteeeeeeeeeeeeee

My Trip to Borneo Island

4:08 AM Edit This 1 Comment »
Semua perjalanan pasti memiliki awal. Begitu juga dengan pengalamanku yang pertama menginjakkan kaki di Pulau Kalimantan yang terkenal dengan sebutan Borneo. Tepatnya saya terbang ke Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Ibu kota provinsi yang setelah saya baca di Wikipedia merupakan Kota yang memiliki wilayah terbesar di Indonesia. Nggak heran, waktu masa pemerintahan Ir. Soekarno, konon katanya beliau berencana memindahkan ibukota pemerintahan Indonesia ke kota yang mengandung pasir putih (padahal jauh dari pantai) ini. Lantaran kota ini memiliki luas wilayah terbesar di Indonesia dan tata kotanya lebih rapih dibandingkan Jakarta. Di akhir bulan Juli dan awal Agustus 2010 pun, lagi-lagi wacana untuk menjadikan Kalteng sebagai ibukota hadir dan tentu saja walikota setempat menyambut baik wacana yang hingga sekarang wacana tersebut bagai hilang di telan bumi karena banyaknya pemberitaan lain. Ini alasannya Palangkaraya menjadi ibukota

Pertama kali menginjakkan kaki di Bandar Udara Tjilik Riwut (dulu bernama Panarung), kami disapa oleh teriknya matahari di sana. Tentu saja tidak lupa menjadi fotografer amatir yang mengabadikan setiap sudut wajah yang memiliki latar belakang pemandangan atau suasana tempat-tempat di Kalimantan Tengah. Sesekali foto bareng dengan tim menjadikan kebersamaan ini tambah indah :D
Kami berangkat dari Bogor pukul 05.00 pagi. Demi menghindari macetnya Jakarta dan Alhamdulillah kami tiba tepat waktu dan sempat menyantap sarapan A&W di Soetta. Penerbangan pertamaku ke Kalimantan dilayani oleh Sriwijaya Air yang ‘Scary Enough’ but little bit comfort (kalau yang biasa naik penerbangan Garuda Indonesia, pesawat ini nggak bisa dibilang comfort :P).

Kota yang memiliki luas 2.678,51 km² ini cukup berangin ditambah dengan terik dan hawanya yang panas. Agak sedikit menyesal untuk memakai sweater hitam. Kalau udah gini, jadi kangen Bogor. Tapi kaki saya sudah nggak sabar untuk mengeksplor keindahan kota yang dulunya bernama Pahandut.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958, Pahandut berganti nama menjadi Palangka Raya (Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan Ancak atau Kalangkang). Dalam Wikipeadi, ada yang bilang kalau Palangka Raya Bulau berasal dari suatu wadah Palangka (bagian muka dan belakang, melukiskan bentuk gambar Burung Elang) yang menurut kepercayaan leluhur/nenek moyang suku dayak, dipakai oleh Mahatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa) untuk menurunkan manusia pertama ke atas dunia.

Tidak lama setelah mengambil bagasi kami, kami dijemput oleh dua orang supir, Mas Hengki dan Pak Fakri yang dengan setia selama seminggu melayani kami untuk mengantarkan kami kemana saja selama di Palangka Raya ini.
Perjalanan menuju hotel tidak ditempuh terlalu jauh. Dari hasil wawancara singkat saya bersama mas Hengki, kota ini tidak mengenal kata macet, dimana kata ini menjadi ciri khas ibu kota negara kota yang tercinta :D! Bagaimana mau macet? Menurut data sensus penduduk tahun 2010 saja, kepadatan penduduk rata-rata 62,89 jiwa tiap km². Wow.. memang benar deh. Kota ini sepi. Apalagi ditambah dengan jalan rayanya yang lebar, sepi dan dua arah. Pantas saja, para bapak-bapak yang duduk di belakang saya (tim video dan photo) sontak berdecak kagum dan ingin nge-track di jalanan ini.

Tidak banyak pohon-pohon besar menghiasi jalan, sejauh mata saya memandang, yang saya lihat adalah rawa-rawa dengan rumah panggung kayu di atasnya. Banyak dari rumah tersebut tak berpenghuni dan dalam kondisi tidak terawat. Mirip rumah hantu kalau kita lihat malam gari. Untung saja, saya dan rombongan melintasinya saat siang hari.

Hanya sekitar 15 menit, kami memasuki pusat kota yang tak jauh sepinya. Hanya beberapa belokan dari bandara, kami sudah sampai di hotel tempat kami menginap. Aquarius Boutique Hotel, hotel yang pada perencanaannya akan didirikan menjadi hotel bintang tiga namun jadi bintang empat dengan 9 lantai. Gedung yang berlamat di Jl. Imam Bonjol ini pun menjadi gedung tertinggi di Palangka Raya. Beruntung saya dan teman sekamar mendiami kamar di lantai 5. Beda satu lantai dengan anggota tim lain yang semuanya pria. Dari kamar twin bed ini (503), kami bisa melihat pemandangan kota Palangka Raya yang memang tidak banyak memiliki gedung tinggi.


Dari kamar saya, kami bisa melihat satu-satunya mall di Palangka Raya yang bernama Palma (Palangkaraya Mall). Nah, karena sudah masuk ke waktu makan siang, kami berencana makan yang tidak repot dan tidak jauh dari hotel dan GOR HI-QUA Wijaya, tempat dilangsungkannya Sirnas pertama 2011. Pilihannya jatuh ke Palma (tidak lain dan tidak bukan).

Sampainya disana, saya heran, bagaimana mall ini bisa hidup di tengah sepinya kota ini. Memasuki mall ini, yang sama sepinya, hanya beberapa tenan yang bisa kami jumpai dan itupun tak banyak dikunjungi. Sedikit gelap dan sangat berbeda dengan mall yang saya temui di Bogor, apalagi di Jakarta.Beberapa tenan yang agak ramai adalah tenan makanan seperti restorant, cafe dan foodcourt. Di foodcourt yang berada di lantai 2 (atau 3 ya?), hanya ada beberapa tenan saja. Dan pasti yang mendominasi adalah KFC. (Ada gak ya daerah yang gak ada KFC nya?) meskipun terlihat sepi, foodcourt disini lumayan melek teknologi karena sudah ada wifi dan kecepatannya juga lumayan.

Setelah saya menikmati Nasi Goreng Hongkong di Mama Kitchen yang menurut saya harganya lumayan juga untuk kota kecil (wilayah besar) seperti Palangka Raya, kami pun beranjak untuk ke GOR. Dalam berita yang ditulis oleh para wartawan dan beberapa info dari mbah google, saya membaca kalau GOR ini adalah GOR termegah di Kalimantan Tengah. Wow, jadi penasaran bagaimana bentuknya!

Tidak sampai 15 menit (benar kata mas Hengki, semua cepat dan gak pake macet), kami sampai di GOR termegah itu. Ternyata, masuknya saja melewati rumah penduduk yang cukup padat dan lebar tapi tetap aja sepi. Masuk ke gang-gang dan wolaaah.. sampai juga di GOR termegah itu. Dari depan kelihatan terlihat kecil, ketika masuk lumayan lah. Tapi tidak seperti apa yang saya bayangkan mengenai kata GOR Termegah itu.

Karena ini satu-satunya GOR, ya pasti menjadi GOR Termegah! (*Gubrak!) mungkin bisa dibilang termegah karena GOR ini memiliki penginapan atau mess untuk para atlit dan wasit, dapur umum dan toilet yang lumayan bersih untuk menjadi public service. Tak lupa, di GOR ini memiliki sistem penjualan mulai dari perlengkapan badminton hingga busana dari ujung kaki hingga apparel. Sampai-sampai para penonton saja tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam GOR. Semua harus beli di dalam, wow, benar-benar suatu sistem penjualan yang bakal bikin kaya sepertinya. :P

Selama perjalanan pulang dari GOR ke Hotel, kami melewati berbagai gedung pemerintahan yang besar dan luas. Kata Mas Hengki, di Palangka Raya memiliki dua kategori masyarakat. Kalau enggak miskin ya kaya banget. Gubernurnya juga termasuk orang terkaya di sini. Rumahnya pas banget di depan kantornya dan itu bukan rumah dinas tapi merupakan rumah keluarga Teras Narang. Punya beberapa mobil hammer di daerah yang dulu sempat tertinggal merupakan simbol kekayaan yang tidak ada matinya.
Pusat kota terkenal dengan bundarannya. Di kota ini, ada tiga bundaran yang terkenal. Dari tiga bundaran ini, Anda bisa mencapai beberapa daerah sekaligus. Kalau sudah seharian jalan-jalan di kota ini, dapat dipastikan Anda akan hapal dengan sendirinya saking kota ini begitu kecil.

Meski wilayahnya terbesar di Indonesia, namun kota ini masih di dominasi oleh hutan, konservasi alam serta Hutam Lindung Tangkiling. Kota ini dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Jangan samakan sungai Kahayan dengan sungai yang Anda lihat di Jakarta karena sungai ini sangat besar seperti sungai Barito di Kalimantan Selatan.
Sejak 2001, Kalteng memiliki jembatan kebanggaan yang berdiri megah di atas sungai Kahayan. Jembatan ini menghubungkan kota Palangkaraya dengan seberang sungai Kahayan. Desainnya melengkung berwarna merah yang memiliki konstruksi baja yang berasal dari Australia. Menurut Wikipedia, sarana transportasi di atas sungai ini dapat menggunakan kapal kecil, seperti jukung, getek dan kelotok. Saya juga belum bisa membedakan secara langsung seperti apa rupanya karena hanya diberi kesempatan sangat sebentar untuk melintasinya. Panjang jembatan 640 meter dan lebar 9 meter. Jembatan ini dibangun selama 6 tahun dari 1995 hingga 2001.
Saya hanya berkesempatan untuk melintasinya saja tanpa turun dan foto-foto. Jadi beberapa foto blur bisa saya dapatkan dalam perjalanan. Sejauh mata memandang, daerah di dekat sungai di dominasi dengan rawa-rawa dan beberapa rumah warga. Terdapat dialog antara saya dan pak fakri, supir yang kala itu mengantarkan saya ke pasar Lombok untuk membeli oleh-oleh.


Pak Fakri berpikir, bagaimana bisa ada kehidupan di rawa-rawa itu karena yang dia lihat hanyalah kesulitan-kesulitan hidup dan kemiskinan yang menjalar ke sendi-sendi kehidupan warga Kalteng yang mendiami pinggir sungai Kahayan.
“Namun saya mendapat kata bijak dari tetua setempat, bahwa dimana ada air mengalir, disitu ada kehidupan.” Kata Pak Fakri sambil tetap menyetir dan kami mendengarkan dengan seksama.

Subhanallah.. ucapku dalam hati. Begitulah Allah mengatur rejeki setiap orang meski terkadang kita tidak paham bagaimana caranya hal itu terjadi pada masing-masing orang sekalipun ke diri kita masing-masing.

Sebelum sampai ke jembatan, kami mampir ke pasar Lombok untuk membeli beberapa souvenir buat orang kampus (biasanya orang rumah, karena ini oleh-olehnya untuk temen-temen kampus jadi pake bahasa orang kampus. Hehe). Sepertinya, ini adalah satu-satunya pasar yang menjual souvenir untuk buah tangan. Seperti pasar tradisional lainnya, pasar ini terlihat sedikit gersang dan jalan yang bisa dilalui juga lebar-lebar. Jadi tidak ada halangan bagi yang mengendarai kendaraan roda empat untuk parkir tepat di depan toko karena mobil lain yang lewat, masih bisa melaluinya.

Saat itu, saya masih menimbang-nimbang, oleh-oleh apa saja yang bisa saya bawa untuk orang kampus karena budget saya yang terbatas! (maklum, saat itu tanggal tua :D)

Sejauh mata saya memandang, tak banyak toko souvenir yang bisa saya temui. Karena tak banyak waktu yang bisa saya pakai untuk mencari oleh-oleh, akhirnya saya tak banyak berpikir dan langsung mengeksplor toko yang berada tepat di depan mobil yang kami gunakan. Di depan toko kerajinan “wisata” banyak tergantung beberapa pakaian, berbagai kerajinan tangan yang dibuat menjadi tas, topi, dompet handphone dan masih banyak lagi. Setelah saya masuk ke dalam toko cinderamata itu, si mbak-mbaknya mulai menawarkan saya berbagai kerajinan tangan yang biasa diminta wisatawan.
“Silahkan dilihat mbak. Ada manik-manik, bebatuan yang dibuat kalung, gelang hingga pajangan.” Jelas mbaknya dengan ramah.

Mataku tertuju dengan manik-manik yang disusun menjadi sarung pulpen. Warna-warnanya indah dan eye catching. Mereka menjualnya Rp 10.000 untuk 3 buah. Tentu saja, ini akan saya berikan kepada sahabat saya yang wanita. Saya pun menjelajah barang lain dengan mata saya.


Tak jauh dari tempat saya berdiri, tepat di atas kepala kanan saya, ada berbagai gantungan kunci yang terbuat dari karet mentah dan dibentuk menyerupai manusia yang berbaju adat suku dayak. Unik dan lucu banget. Harganya juga tidak mahal, Rp 2500 untuk sebuah gantungan. Menurut saya, harganya bisa lebih mahal kalau barang ini dijual di tempat yang lebih berkelas dan mendukung untuk pariwisata Kalimantan. Karena bentuknya yang detail, unik dan tidak patah (mbak-mbak penjualnya menunjukkan kehebatan gantungan kunci yang anti patah meski sudah dipotek sama mbaknya di depan saya).

Akhirnya saya memberi beberapa yang gantungan kunci perempuan dan laki-laki. Ada juga ukiran kayu hitam seperti totem juga saya bawa. Belum puas mata saya melihat di bagian muka toko, saya mulai melihat-lihat di bagian dalam. Mata saya langsung jatuh cinta dengan sebuah gelang batu yang katanya batu pasir emas. Ada juga gelang yang terbuat dari batu kecubung berwarna ungu. Tapi mata saya tidak lepas dari gelang pasir emas yang cantik sekali. Saya pikir, gelang ini pasti mahal. Ternyata hanya Rp 10.000. Cukup untuk memperindah lengan saya yang ‘kering’ dari perhiasan ini.

Hem, sayang sekali budget tidak mendukung hasrat belanja saya. Selain benda-benda di atas, saya juga membeli dua buah kaos untuk saya dan mas dony yang sudah baik meminjamkan netbooknya selama seminggu (barter dengan matic pinky saya).
Setelah bertransaksi, sudah saatnya kami harus kembali ke hotel dan ke GOR untuk bekerja. Sepanjang perjalanan keluar pasar lombok itu, kami juga melihat beberapa toko souvenir. Jika lain kali Anda mampir ke pasar Lombok, tengok juga toko lain. Siapa tahu harganya bisa lebih miring. :D Sebelum ke hotel, kami melintasi sungai Kahayan melewati jembatannya yang panjang. Seperti yang telah saya ceritakan di awal cerita.


Perjalanan pertama ini di sponsori oleh Djarum dalam acara Sirkuit Nasional 2011. So, thank to PT. Djarum Kudus yang sudah promote us (our live score tim) and my boss, Yogie Pribadi yang telah mempercayakan saya masuk ke dalam tim yang asik ini. :D Let`s Rock Again sir! \m/

Tanda - Tanda Lahir

9:58 PM Edit This 0 Comments »
Ini postingan gue di Blog Indosiar. Udah tahu kemana tu Blog. Gak keliatan lagi batang idungnya. wakakaa. Enjoyed It!!

March 17th, 2007 by yu2n-89

Haiiiiiiiiiiii…..
Akhirnya, bisa juga gw buat blog!!! Makkkk… yuni bisa buat blog neyhhh… Sueneng Buanget deh,,
Kenalin neh gw punya nama!!(td dah disebut kan?)

Mang, Apalah arti sebuah nama?(William Shakespare)bener gak tulisannya?

Daripada gw disebut "eh" mending sebut gw,: Yuni, Yuyun,^Dora^(sebutan Bang Kambing bwt Gw),^Ibu Tiri^(nyang Ni Juga Khusus Bwat Nak2 X-Sas!!). Yang penting jangan panggil Gw Sri!!! Kisah yg panjang lebih dari 1007 malam *Lho* klo gw critain. Mending dengerin crita gw lainnya yach!!

T.T.L (Tanda-tanda lahir)

Pada tanggal 23 Juni 1989, (enakan biru hurufnya) _Mak_ Gw Mueles minta ampyun. Beliau menunggu Kakanda pulang didepan rumah pkl 01.00 malam waktu Curup (ada yg tau gak kota Curup? bkn Di Jawa Barat ye!!).
_Mak_ Gw gak sabar mw ngebrojolin gw. karna gw gak kluar-kluar juga (Ya Oloooh, gw nyusahin Nyokap bgt ye, pasti kita semua githu, kecuali ada yg dilahirin dengan "dilepehin" itu bru ‘gak’ nyusahin!) _Mak_ Gw Akhirnya Bending di depan rumah (kebayang gak seh, dengan perut segede Gaban, beliau bending di tengah malam Buta)!

Gw seh Push up didlm kandungan!!! (seinget gw)Gw gak juga mw kluar tw!! untung ja Babe gw cepet plg, akhirnya Babe membawa_Mak_ ke Bidan Sebelah Rumah (Ya Olooh lg!! knapa gak langsung ja Kaleee dibawa kesono, Ngesot juga nyampe ye!!!

Petikan Dialog

Babe : Bu Dokter, bu dokter (eh, bukannya Bidan???). maksud aye (*Lho*) Bu Bidan,bu bidan!!, tolong Istri saya, Seonggok manusia ini gak tahan lagi mw keluar!!! Istri saya gak tahan lg neh!!! Plisssss (mang Jadul kayak Githu?)

Bu Bidan : Lho Bukannya Istri bapak baru saja melahirkan?

Babe : Oh, yang ini Buatnya Kilat bu bidan, Gak Tahaaaaaann seh!!!(nyengir-nyengir kuda Getho!!)

Bu Bidan : Ya udah Deh, Cepat masukkan kedalam ruang bersalin pak!!!
Kutuk..kutuk..kutukkk (bunyi jalan Babe gw, Aneh?)

Setelah Beberapa Jam dan dengan perjuangan yang sangat berat seberat Indonesia memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia, dan merebut kemerdekaan dari tangan Hindia Belanda (350 thn) lalu beralih ke Jepang, dengan tetesan keringat dan darah, akhirnya seonggok manusia yang dilahirkan atas dasar ketidaksengajaan atas perbuatan 2 orang manusia berbeda jenis kelamin yang tidur dalam keranjang, eh, satu RRSSSSSSS (Rumah, Ranjang Sempit Sekali Sampai-Sampai Selonjoran Saja Susah) dan beralasakan seprai alakadarnya,(apalagi tempatnya dingin!!+ mati lampu), Palagi Coba???????

[ mOHON aNAK aNDA tIDAK mEMBACANYA, sebelum Usia 17 tahun dimohon untuk Istigfar dan mohon ampunan Tuhan Untuk membacanya ]

Gw: Oekk.Oekkk..Oekkk..Oekkk Glepppp.gggggggg (Ups, Ketelen TOA!!!!)

Akhirnya Lahirnya Seorang Gadis Cantik dengan paras nan ayu dan dibekali dengan TOA segede Gaban( Ada yang tau gak Gaban Apaan???) di kerongkongannya.

Mudah-mudahan Gadis ini diberi kesabaran (_Mak_ n Babenya dong yg diberi kesabaran!!! dalam menghadapi segala cobaan karena TOA yg tertelan!!!!)

SEMOGA……….!!!!!!!!!!!!!

Tha…tha…
PS: Baca Blog Gw Selanjtnya Yach, Dijamin Sehat Wal`afiat bila diminum Sekali 2 Hari *lho*.


PN (Pesen Nambah Ah..): Wakakakak gue ketawa sendiri kala baca tulisan gue yang ini. Udah lama banget baru gue tekuin di dalam laptop tua gue. hahaha

oke, BUanglah Sampah pada tempatnya!!

Kopi Jeruk Lemon

9:42 PM Edit This 0 Comments »

Tidak ada yang perlu dipikirkan jika batang kretek itu tidak ketemu api.
Lidahnya asyik sendirian dengan irisan tipis jeruk lemon
Padahal 4 jam sudah kau dan aku duduk di warung pinggir jalan.
Masalah yang kadangkala tersangkut diantara kita saat itu adalah kamar mandi
Penghormatan pertama setelah segerobak surat tumpah di kedua tangan kita

Ada yang berpura-pura menjadi peronda
Bau bulan nempel ditengkuk dan telapak tangan
Kamu menyediakan kopi hitam
Kata orang-orang kopi buatanmu lebih nendang dari handphone pinjaman kawanku (Selalu teringat bangsal rumah sakit dan bau obat. Memo untuk seorang teman yang terbaring disana)

Aku menunggu hari dimana kopi buatanmu itu mampir di tenggorokan ini
Tidak menolak jika cangkir kau ganti dengan korek api (asap kretek itu sampai jug di ujung warung).
Ketika itu kamu dan aku memelihara sore agar tidak lari dari jangkauan kita (aku nikmati jeruk lemon ditengah bayangan lampu metropolitan)


Sayang… sebentar lagi kota yang sejuk ini aku tinggalkan, tapi kesepakatanku belum tumpah pada regukkan terakhir kopi hitam.

Kita tak mampu menjaga sore itu,
Sewajarnya dia menjadi fajar untuk tanah di belahan bumi yang lain
Tidak ada fatamorgana di atas irisan jeruk lemon dan hitam malam di cangkir kopi

(2011) Bima Kalila Iskandar


Terima kasih Frend.. Sajaknya lucu. hihihi

Kebodohan Terjadi Lagi..

9:36 PM Edit This 0 Comments »

Kebodohan Terjadi Lagi..

Kali ini menimpaku dan Tami Again...again... and again...

Begonya sekarang terjadi di kampus, di depan dosen, dan didepan anak-anak Informatika 43!!! Suerr... malu banget....

Hari rabu lalu.. gue, tami, aga diminta ma Kak Kepang (Nda) buat ngewakilin dia buat rapat DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) untuk ngewakilin JePe... tapi karna si Kacrut atu itu molor... jadi kita berdua deh yang menyelesaikan misi itu!!! sesampainya disana (Ruang rapat DPM)..

..... kok sepi amat.. ternyata pada belum dateng..

yaa gitu lah orang Indonesia.. disuruh dateng jam 3 sore, pasti datangnya jam 4 atau yg lebih ekstrem pada datang keesokkan harinya!!(Itu mah lupa ingatan namanya!!!)

Tepat disebelah ruang rapat ntu, ada ruang kelas yang kosong!! yaa kita manfaatkanlah.. dasar gak bisa liat kelas kosong.. kita ngehe-ngehean deh disono.. (gokil-gokilan maksudnya. Entah siapa yang pertama kali nganggep kalo kata ngehe itu maksudnya gokil!)

Ceritanye ada 4 bangku kosong di depan, biasanya dipake sama dosen atau buat anak-anak yang mau presentasi tugas di depan. Dan dua meja serta beberapa bangku kosong di sayap kanan dan kiri kelas..

Ide BEGO yg akan membawa kita pada kehilangan kemaluan (eh..malu deng) muncul dari diri seorang Burhan (Tami Kacrut)..

" Yun..yun.. coba lo sekarang ngomong di depan kelas.. secara lo pengen jadi reporter, news anchor dan dosen lo harus bisa ngomong depan orang banyak kan?, tapi cara lo bawainnya profesional dan berwibawa Gimanaa... gitu..!! tapi isinya Bego..!! Bisa gak... ?? Nih tantangan buat Lo!!!", seru Tami dgn bersemangat!!

Dia emang sering nyuruh gue hal aneh kayak gitu. Dan keanehan lainnya yang terkadang nggak dimasuk akal. Dan begonya lagi gue mau-maunya nurut. Kayak bulldog dikasih tulang. Kayak burung dikasih pisang, kayak angga dikasih ikan asin (Lho??..)
"Alaaaah Kecilll...!!!,, (gue ambil spidol dan mulai menulis..)"

" FUNGSI KARET DI ERA MODERNISASI "

Lo semua jangan pada terkecoh sama judulnya yaa... nih, gue lanjutin apa yang gue tulis di whiteboard waktu itu..

" FUNGSI KARET DI ERA MODERNISASI "

1.Buat Jepret Orang!!
Kalau lagi kepengen aja ngejepret orang!!, apalagi kalo ada karet gelang nganggur. Pasti gatel tu tangan. Iseng maksudnya. Tapi keisengan kayak gini jangan ditiruin kawan, bisa ngerusak mental dan moral kalian. Hahaha.)

2. Membedakan Rasa..
Selama ini kita tahu bahwa karet itu rasanya pahit. (ya iyalah.. lagian karet pake segala diemut..) Ketika kita akan membeli Gado-gado, ketoprak, karedok, asinan,dll. (Maaf ngomongin makanan, padahal waktu itu lagi bulan puasa.. bukan bermaksud untuk menerbitkan air liur Anda ya.. tapi cuma sebagai perumpamaan.) Dan tidak dimakan di tempat tapi di bawa pulang. Ketika itu Karet menjadi sangat penting.. Kalau itu bungkusan (makanan) dikasih karet satu berarti nggak pedes.. tapi kalau karetnya dua berarti pedes.... Disitulah karet mengambil alih kepentingan dunia perJeroan!!!

3. Mempererat Persatuan dan Kesatuan...
Dikala semua orang perang, apalagi ada perang saudara.. memang sangat memprihatinkan sekali.. Maka dari itu Marilah Kita bersama mengadakan Lomba atau sekedar bermain ria. Kita adakan "LOMBA KARET TINGKAT NASIONAL".. tapi karena Luas Indonesia ntu.. 1.463.764.457 km persegi (ngarang !!) jadi kita persempit menjadi "LOMBA KARET ANTAR WARGA se-....(Isi aja, mu RT,RW,KOTAMADYA,KABUPATEN,NASIONAL,INTERNASIONAL,BUMI,…)
Daripada perang mendingan pada maen karet kayak waktu kita kecil dulu looh... gak apa-apa kan kalau orang dewasa ikutan.. ya gak? Selain mempererat persatuan, Lomba semacam ini pun akan menyehatkan badan. Gak usah ke Gym yang berbiaya mahal. Bagi ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai permasalahan akan selulit dan lemak yang ingin berebutan menampakkan diri di tubuh ibu-ibu, karet akan menaikkan bokong dan memperkuat otot kaki. Jadi tambah seksi dan tambah disayang suami. Kaki kita akan semakin kencang dan terhindar dari penyakit jantung, strok, kanker, varises dan tumor upil. Bagi Pemula.. disini diberikan pula tingkat-tingkat permainan Karet yang mendunia itu.


" LEVEL-LEVEL RUBBER GAME"

1. Level Beginner = karet ditaro di tanah lalu di "pipis", peraturannya adalah tubuh kita tidak boleh mengenai tubuh karet, apalagi pala karet, Fitrah itu..fitraaaahhhhh......

2. Level Intermediate = pinggang dan "ketek", boleh kena! dan disini juga ada beberapa jurus yang dapat dipakai, seperti :
a. GOGO
b. SASA
c.GOGO-SASA
d. POCO-POCO (gaya baru 2007)
e. Buat sendiri (Kreatif Dounkkzz!!)

3. Level Advance 1 = Pundak, Dagu, Kuping. Yang ini cuma melewati bagian tersebut yang disebut diatas saja.
(WARNING: yg dipake Bahu Orang!! Bukan Bahu Jalan!!)

4. Level Advance 2 = Pala dan MERDEKAAAA...!!!,, Ketika di level ini banyak yg memakai jurus-jurus andalan sesuai ukuran tubuh masing-masing pemain, seperti: Koprol, pake telunjuk, Loncat Galah, Lempar Lembing sampe lempar anak Orang (*Lho*). Bagi kawan kita yang mempunyai "tempat otong" dari papua bisa juga tuh.. kan panjang jadi tinggal disentuh, ditarik ke bawah, loncat deh....
Naahh.. itu yang gue tulis.. sama Tami ditambahin di bagian bawah yang tambah mempermanis kegoblokan gue.

created By: "GENK GUAN JWA" yang dibentuk oleh KETUA : Angga, Tami, YUNI..

Dan yang bodohnya lagi tu tulisan beserta nama gue dan the genk kagak diapus pas rapat mulai!!

"Biar Lebih Eksis yun. Biar anak-anak yang kuliah di kelas ini besok pada tahu kita. Tul Gak Mpok??", ujar Tami Bersemangat..!!. Brengsyeekkk…. Gue nurut aja lagi.
ya udah deh.. kita tinggalkan tulisan beserta nama Ajaib kita disana..

Keesokkan harinya...

Gue agak telat masuk kelas Pak Bayu. Jam satuan gitu deh. Gak taunya sama Beliau kelas gue mau digabung kelas C kelompok dua yang notabene kelas Tami tapi beda kelompok!! Jadinya Komti gue si Ai` Walira Airind yang baik hati itu nyari kelas yang lumayan gede.. eh, ternyata yang kosong cuma kelas yang gue singgahi dengan KEGOBLOkan Gue dan Tami. Dan yang lebih apesnya lagi tu tulisan belum diapus coz belum ada yang kuliah disana dari pagi.
Mampus Gue.....

Gue masuk dengan muka ditutupin sama tas. Sumpah malu bener. Teman gue yang engeh tulisan itu trus ngebaca… alhasil pada ngakak.. Kurang ajar nya lagi si Ade Pea` bilang.

"Yun, apus dulu tuh tulisan.. itu lo yang nulis kan..!!!", Pake Toa lagi ngomongnya!!

GANYANGGGGG ADEEEEEEEE.......!!!!

Akhirnya Si Juned dengan berbaik hati menghapusnya.. tapi dia tetap menganggap bahwa itu adalah tulisan dosen yang abis ngasih kuliahnya tadi. Buset tu Anak Bego Tenan.

Hufhh... Ancur... Tapi itulah tulisan Eksis pertama di Kampus yang dibaca sama anak-anak sekelas+Dosen!!!

Semenjak itu. Pak BAYU jadi kenal banget ma gue. Tapi ada hasilnya juga deket ma dosen. Gue dapet dengan mudah nilai A. Bukan karena gue ada apa-apa sama itu dosen, tapi itu dosen udah kayak Pakde gue. Jadi enak ngobrolin tugas atau pelajaran.
Yaaaah… semua mang ada hikmahnya. Termasuk kegoblokan gue dan tami.


Jangan Ngerokok sembarangan! Apalagi deket bayi, balita, lansia dan wanita hamil!!


^_^b

Symphony Bis Jawa

9:13 PM Posted In , , , Edit This 0 Comments »

Mudik bagi sebagian orang adalah kewajiban. Bukan hanya pembantu yang wajib mudik istilahnya pulang kampung. Tapi nyonya beserta tuan besarnya juga. Bagi gue sih gak begitu penting asalkan ada duit buat pulang dan badan dalam kondisi sehat walafiat. (ya iyalah, masa sakit-sakitan plus kere dipaksa-paksain pulang kampung.)
Mau kampungnya di Sulawesi, Kalimantan, Papua sekalipun pasti dipaksain pulang demi ketemu keluarga tercinta yang udah berbulan-bulan gak ketemu, malah ada yang sampe bertahun-tahun. Lebaran tahun 2009 ini gue pergi ke Surabaya tempat kakak ipar gue. Berhubung perutnya lagi membuncit alias hamil muda, jadi gue aja yang kesana sama nyokap.

Gue naik bis dari terminal suatu kota-di daerah-Jawa. Karena sebelumnya gue maen dulu ke rumah sodara gue di sono. Ada yang sama setiap gue ke setiap terminal di P. Jawa. Gak tau ya kalu pulau-pulau besar yang lain. Setiap gue ke terminal Bogor apalagi kalo bawa-bawaan tas segede gaban, pasti ada beberapa orang yang bukan sekedar nawarin jasa angkutannya doang tapi juga juga nawarin jasa poter (kuli barang) buat bawain tas-tas gue yang segede gaban, padahal baju yang gue bawa dikit. Banyakan kolor. Takut ngompol di perjalanan.

Eh, gue serius loh, kalo dalam perjalanan apalagi pas mudik gini, pastinya bis bakal jarang berhenti. Nah, kalo lo dah kebelet kencing gimana? Masa mau pake botol? Akikah kan bukan lekong bo.. yang tinggal pegang botol, menepi di pinggir jalan, tengok kanan, tengok kiri trus cuuuurrrrr….. aaaahhhhh. Lega benerrrr…. Haaaahhhh…..

Ok, kembali ke masalah perkulian kita. Mereka sangat antusias dan yang paling ramah lagi adalah, mereka MAKSA buat bawain tas gue. Padahal terkadang tas yang gue bawa kagak ada seberat tales. (Mang tales berat ye?) tapi tetep aja mereka maksa buat bawainnya. Enggak semua sih. Tapi gue risih aja jadinya.

Ternyata di terminal kota-di daerah Jawa juga gitu. Malah lebih parah. Tas gue dan nyokap ditarik-tarik. Bukan oleh gue dan sang kuli tapi kuli antar kuli. Gue ditawarin Bis merek Rosalindalah, Maria Mercedeslah, mpe Sinchan. (Lho?!). Gue cuma bisa teriak-teriak melerai mereka kayak nenek – nenek yang sirihnya direbut dari mulutnya.

“Eeeeh… eeeehhh..eeeehh..”, tengok abang kuli 1 berlanjut ke abang kuli 2, begitu seterusnya sampe tas nyokap gue mau putus.

“Sini neng saya bawain sampe bis, bis saya ada AC-nya. ” Abang kuli 1 meyakinkan.

“Ama saya aja neng, Bis saya udah pake AC trus plus plus deh. Plus cepet dan plus kursi empuk!”, kata abang kuli 2 dengan sumringah.

“ Ya eyalah si Abang, semua bis juga ada kursinya! Masa lesehan! Mang kata Warung masakan sunda!!.”

“Kalo mau empuk plus AC plus cepet mah dah motto kami neng, “Bersama kita bisa mpe tiduran.. hehehe (abang-abangnya ngeliat dengan tatapan mupeng, gue jadi serem sendiri. ).”

“Ehm.. gak bang makasih.” Jawab gue sambil ngelengos.

Gue ambil tas gue dari itu abang-abang dan bawa emak gue dari kepungan serigala terminal. Sumpah, serem abis…

Gue langsung buru-buru ke kios-kios pembelian tiket lainnya. Yang enggak pake tarik-menarik tas segala. Kios-kios disana banyak banget. Gue jadi bingung, yang mana kios tiket yang menjual tiket dengan bis ke Surabaya dengan aman, nyaman dan cepat. Karena dari info yang gue dapet. Dari tipi-tipi dalam berita arus mudik. Arus mudik sekarang bener-bener padet banget. Jalur yang biasanya bisa ditempuh dengan dua belas jam. Sekarang bisa 24 jam. Bisa kering dijalan nih.

Ada satu kios yang gak begitu rame. Gue coba kesana. Ternyata itu kios tiket bis Damri. Selama pengamatan gue di Bogor ini. Yang namanya bis Damri itu terkenal mahal tapi bagus fasilitasnya. Itu lantaran Damri di Bogor yang gue tahu buat transportasi ke bandara Soekarno-Hatta. Gue liat tuh bis bagus dan eksklusif gimanaaa.. gitu!

Wah, tepat nih gue kesini.(piker gue dalem hati)
Akhirnya gue beranikan diri nanya-nanya harga dan fasilitas yang di dapet. Singkat kata, bis Damri emang mempunyai kualifikasi yang baik. Ada WC nya, plus AC dan standarlah pada setiap bis. Memang agak mahal. Tapi gue enggak tahu berapa harga tiket bis sekelas dengan bis Damri ini.

Pasti harga mahal, bisnya juga bagus. Naik bis Damri aja ah… (pikir gue dalam hati)
Gue sepakat sama emak gue buat ambil bis ini. Bisnya berangkat sekitar sejam lagi. Gue nunggu di disana sambil nonton tipi dan liat-liat berita tentang mudik biar bisa liat kondisi di perjalanan.

Sekitar lima belas menit mau berangkat. Gue dan emak disuruh ke bis karena udah mau jalan. Pas gue kesana, gue kayak maen games yang pernah ditayangin di salah satu stasiun tipi swasta. Kita dikasih modal duit yang lumayan banyak buat tukeran sama isi salah satu tirai atau kantong yang ditawarkan. Kalo kita salah nunjuk pilihan dan tirainya dibuka. Maka kita bakal dapet ZONGG…. Alias Nihil, Zero atau sampah. Bisa dapet ban bekas atau rumput buat makanan kambing.

Hidup gue pada saat itu mirip banget sama itu games. Gue dapet Zong. Padahal gue udah bayar mahal buat ke Surabaya. Bener-bener diluar dugaan gue. Bagusan juga bis waktu gue fieldtrip ke Jogja sama anak-anak Informatika walopun gak ada WCnya. Let me imagine it, cause it`s like nightmare for me. Bisnya itu saudara-saudara sekalian, adalah kaleng yang agak berkarat diujung-ujung pantatnya. Cat yang agak pudar dengan debu tebal yang menmpel di kursi-kursinya. Memang ada WC nya di belakang bis. Tapi kecil banget dan gue hampir-hampir enggak muat didalemnya. Apalagi emak gue yang mempunyai kebiasaan beser selama di perjalanan itu kebelet pipis. Oh, Tuhan.. bener-bener menyiksa. Hal ini gue tahu setelah gue dah mau masuk daerah Jawa Timur. Karena waktu pertama kali gue liat bisnya, gue enggak betah didalem. Gue nunggu sampe bisnya mau berangkat di luar bis. Biarin aja gue nunggu disamping –samping bis yang bau pesing luar biasa.

Enggak di dalem, enggak di luar. Semuanya bikin gue gak nyaman. Nyokap udah manggil, ya udah, gue masuk ke dalem dengan mulut komat-kamit dan di dalam hati udah yasinan khatam tiga kali. Enggak berapa lama kemudian bisnya berangkat. Pertamanya sih gue nyaman-nyaman aja di dalam bis coz pemandangannya masih adem dan enak buat dipandang. Apalagi itu first time buat gue di kota itu. Jalanan masih bersih gak kayak di Jakarta.

Baru juga keluar perbatasan kota, gue masuk ke jalanan yang agak ancur sedikit. Disitulah mulai berantakan. Duduk gue mulai berantakan, muka keneknya juga berantakan. Oh, enggak. Gue ngeliat mukanya berantakan karena di dalam bis gue gojlak gajluk mulu jadinya setiap muka orang yang gue liat enggak konsisten.

Sekitar sejaman kurang gue di dalam mobil, mulai ada hal-hal aneh. Ada suara-suara aneh yang keluar dari setiap bangku di bis. Apakah mungkin ini bis setan? Jejeng!!!! Oh, ternyata bukan. Ini adalah suara mur bangku bis yang kendor karena umur yang sudah tua. Gue enggak ngerti bagaimana menerjemahkan suara tersebut dalam bentuk tulisan. Sangat-sangat abstrak dan tak beraturan. Suatu symphony yang begitu akrab di telinga-telinga manusia kaleng di kota pecah belah. Kalau ini adalah sebuah opera musik. Pasti tiket masuk udah kehabisan beberapa jam setelah tiket tersebut di jual.

Singkatnya, jika gue minta minum sama nyokap, kayak gini suara yang bakal keluar, ”Emmm...mmaaakkk.. mmiinttaaa.. aairrr....”

Sekarang lo semua bayangin, berapa lama manusia sanggup di dalam bis seperti itu? Wah, harusnya manusia jawa yang naik bis itu sudah masuk dalam Guiness Book of World Record untuk waktu terlama di dalam bis kaleng yang bersimponi dan gue adalah salah satunya. Tapi gue gak bangga akan hal itu karena gue merasa dibohongi aja. Bayar mahal hanya untuk hidup setengah hari di dalam bis yang bersimponi.
50 tambah 50 sama dengan Capek deeehh....

See you! Jangan Buang Sampah Sembarangan! \m/


NP: Cerita lama yang belum sempet gue Publish :D Enjoyed it!!

This Way.. (Tompi)

8:01 PM Edit This 0 Comments »
i need to forget it to move on
but i can still remember your smile
as if somewhere you close to me
how can it be

i need to erase you from my mind
but i still feel your arms holding me
everytime i close my eyes

reff: now you have gone so far away
but your presence still too real
why you left me to feel this way

i still feel your warm breath in my ear
when you whispered the sweetest thing
why you left me to feel this way
this way

don’t you know baby
that this feeling
keeps me waiting like
like you’ll come back to me

and sometimes in my dreams
i see you’re smiling
but when i wake up
it’s just disappeared

My First Flight ^___^v

7:03 PM Edit This 0 Comments »

Alhamdulillah wa syukurilah. salah satu Doa gue di tahun ini untuk ngerasain naik pesawat terjawab sudah, yaitu naik pesawat. ^_^v
Mungkin bagi sebagian besar orang ini adalah hal yang sangat norak. tapi biarlah, gue nyari kebahagiaan gue sendiri. :D

28 Februari 2011, awal mula gue masuk kantor ini. RedWhite Solution. :D Pak Yogie (atasan) masukin gue ke proyek Djarum Superliga 2011 di Surabaya selama seminggu. Awalnya gue khawatir, soalnya takut bentrok kuliah.
Alhamdulillah, enatah kenapa emang Allah udah punya rencana, kuliah plus UAS gue selesai sehari sebelum berangkat. dan seminggu itu gue libur yang akhirnya gue pake untuk kerja. :D

Terus-terusan gue berucap syukur, dan berkali-kali Allah menunjukkan kuasanya dan memberikan nikmatnya, sehingga segala sesuatunya kayak udah di atur .. (emaaaangg :P)
Nah, untuk itu pula, gue lagi belajar untuk percaya kalimat :"Jodoh di tangan Allah dan nggak akan kemana. :D"

Kata nasia, memang itu hanya sebuah kalimat namun mengandung arti yang luar biasa. bukan hanya membicarakan jodoh (suami) tapi segala sesuatunya. Entah rejeki, pertemuan, dan lain sebagainya. Maka dari itu, kita nggak boleh takabur dan sesumbar dengan apa yang belum tentu Allah kasih buat kita. Sebagai manusia kita hanya bisa merencanakan. Semua Allah yang menentukan, tentu saja dengan ikhtiar dan tawakal kepada Allah. Semua bisa di atur. Amiin semoga doa gue yang lain dikabulkan oleh Allah. :)

gue punya cerita sedikit tentang kisah gue naik pesawat yang bikin Tami akhirnya ngakak sambil guling-guling di sekolah .. hahaha (*tuh kan, gue udah ketawa duluans ebelum cerita).

Entah kenapa, setiap gue ngobrol ama tami, syaraf konyol gue seakan kebuka lebar untuk ngelawak. makanya kalo udah ketemu, otomatis banget, gue bakal membuat lelucon atau hanya menertawakan diri sendriri. Ironis.. hahahah

Setiap ketemu orang berbeda, pengaruh yang ditimbulkan orang itu kepada gue beda-beda. Ada yang bikin gue kalo liat dia ibaaa terus, ada yang bikin gue penasaran, ada yang bikin gue kesel (padahal cuma liat muka dia doang. Aneh kan?), dan lain sebagainya deh. Nah, dan Tami bikin gue ngakak terus. Apalagi klo gue, tami, angga ngumpul. Udah deh, kaya dunia milik bertiga. Happy terus bawaannya. :P

Gue lagi chatiing ama tami kemarin, ngomongin pengalaman gue di pesawat. Menurut gue, itu adalah hal yg wajar aja, tapi entah kenapa jadi lucu buat kita. dia nanya,
Tami: "Apa rasanya naik pesawat yun?"
gue jawab: "Mules... XD"
dan selanjutnya tanpa titik dua ye.. :P

Hah? kok bisa mules?

Iyaaa, gue minum jus orange tam. Padahal amsih pagi. Soalnya pagi-pagi gue udah sarapan susu sih, jd gue berani, eh malah pengen boker.. :P

Trus, jadi lo e`e di pesawat? :p

ya nggaklah, gue takut. soalnya ama manda di takut-takutin tam :P

takut-takutin gimana?

iya, katanya klo lobang Wcnya dibuka, kayak kita kesedot ke bawah. keluar suara-suara aneh gitu. udah aja, gue jadi serem sendiri. padahal sebelum naik pesawat, gue dah boker di Soetta dan nyampe juanda surabaya, gue boker lagi. wkwkwkw Sampe mba ida aja kaget, kok gue bsia pup dua kali di waktu yang gak begitu jauh. hahaha. Mungkin itu yang namanya jetlag kali ya? Hasrat pengen e`e. ahahha

wakakak sumpah yun, gue ngakak bacanya.. :P

hahah, pulangnya, gue juga mules. udah mana pesawatnya juga ajruk-ajruk lagi karena cuaca buruk. Nervous abis gue tam. hahaha

wakakka jadi pengen gue yun, gue belum pernah naik pesawat.

tenang tam, pasti nanti juga dikabulin sama Allah. Pasti kesampean, tenang aja.

Amin yun. :D

Jadi begitulah obrolan YM antar dua sahabat yang kangen menggila bareng lagi. hahaha oya, sekarang ulang tahunnya Tami. Gak kerasa, dia udah 23 tahun aja. dan bulan Juni nanti gue 22 tahun. Selama jalan kaki di manggarai tadi malam, gue ngerenung aja. 22 tahun? gue udah ngelakuin apa aja selama usia setua itu? Ya Allah, semoga diberi panjang umur biar bisa lebih banyak melakukan hal yg bermanfaat. Karena hidup adalah melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk sekitar, itu adalah hidup yg mulia. Amin. :D Sekian dulu dan terima kasih. Gue harus lanjut kerja. :D makan siang dulu aaahh. Pengen makan ayam geprek, mumpung dompet masih tebel. hahahaha

Jangan BUang Sampah sembarangan!

konsekuensi

8:38 PM Edit This 0 Comments »
MAking decision, is about what will you faced out..

gue telah mengambil keputusan. Meski berat, tapi ini wajib diambil. Gak boleh nyerah, meski hati ini hanya kau yang tahu Ya Rab. Hanya kau yang tahu, seperti apa perasaanku saat melihat dia sakit.. aku ingin kesana.. ingiin.. aku baru tahu hari ini dia sakit. tapi sepertinya dia sudah membaik. Alhamdulillah.. :)

jantungku berdenyut kencang, ketika tahu dia sakit. aduuh, tidak boleh lemah. tapi apakah ingin menjenguk dan mengasihi seseorang adalah tanda suatu kelemahan? aku rasa tidaak..

aku ingin di sisinya ya Allah.. :(

Innalillahi..

6:45 AM Edit This 0 Comments »
Minggu ini adalah sepekan yang membuat gue banyak berfikir.. (sebelum-sebelumnya juga mikir, cuma yang ini banyak mikir tentang kehidupan dan bukan liputan doang).
Kamis pagi, nyokap udah miskol gue lima kali di jam 5 pagi. gue baru tidur jam 1, alhasil baru gue angkat jam 6.30an. gue lupa tepatnya kapan.. dan nyokap dengan gaya dan bicara yang sama ngabarin gue kabar sangat membuat kaget.. sama seperti waktu nyokap mengabarkan kepergian sahabat kecil gue Noni, Anjarasari Pratiwi..
Kali ini, suami kaka kandung gue yang meninggal. Mas Suryo Condro Purnomo.. Sosok yang kadang bikin gue jengkel dan pernah gue benci.. tapi bulan-bulan akhir ini (di 2010), benci gue hilang,, entah dia mulai terbuka ama gue dan respek akan masa depan gue atau sedikit banyak, gue mulai tahu apa yang terjadi di dalam keluarga mbak gue.
tidak sepenuhnya salah dia, ga pantas juga menyalahkan seseorang atas keributan yang terjadi di dalam keluarga.
kamis jam tiga pagi, dia meninggal dengan sangat mendadak. pasalnya, pas tahun baru dan gue sempet ngobrol ama dia... memang sih, wajahnya udah beda. pucat pasi.
OMG, gue bener-bener gak tahu harus ngomong apa.. setelah gue buru-buru ke Jakarta, gue lihat jenazahnya sudah dalam keadaan di kafankan dan terbujur kaku. Uta uti, dua keponakan gue yang saat ini masih berusia 6 dan 4 tahun nggak ngerti bahwa dia telah kehilangan sosok bapak selamanya. sosok bapak yang selalu disebut kalau mereka nangis.. Uti pun sudah paham bagaimana rasanya rindu.. tapi dia belum mengenal dengan yang namanya kematian.. Ya Allah, sekecil itu, mereka sudah menjadi Yatim..
Sakit darah tinggi yang diderita iparku itu tak membuat mas pur rewel, apalagi sampai di periksa ke dokter. dia meninggal di rumahnya, di pelukan mbak prapti. Padahal sebelumnya dia baru saja di pijat oleh istri yang memberinya satu anak itu, Tiwi.
Miris memang, di kala tiga anak ini membutuhkan figur bapaknya, mereka harus kehilangan. Jangankan aku yang tak melihat dan mengikuti perkembangan hidupnya mas pur, kakaku saja yang sehari sebelumnya masih sempat facial wajah suaminya itu, membersihkan kakinya, dan memandikannya kini harus meninggalkannya..

aku berusaha membuatnya tegar dengan menciptakan keadaan seolah-olah bukan kematian yang ia hadapi. kematian hanya satu fase yang harus dilewati setiap insan manusia. dan semua orang akan mengalaminya. dan kita harus tegar akan itu. Saat itu juga, pukul 11 siang, kami berangkat ke Nganjuk-Jawa Timur. Mengantarkan almarhum ke peristirahatannya yang terakhir. seperti mimpi saja. Aku duduk berdua dengan mbak eva di sebelah peti bisu. di dalamnya terdiam sesosok jenazah, suaminya..

sampai di kediaman ayahnya sekitar pukul 2 pagi. peti dibawa masuk ke ruang tengah. aku melihat lagi wajah yang telah membiru itu ketika ayahanda dan segenap keluarga di Nganjuk mau melihatnya untuk yang terakhir kalinya. keesokan harinya, sekitar pukul 10, dia dimakamkan di pekuburan keluarga. sekitar 3 kilo dari rumah orangtuanya.

ketika itu, peti dibuka. darah segar sudah menempel di kafannya. AKu tak kuasa menahan gamang, apalagi istrinya. menangis sesenggukan. Ditambah lagi, ada pertengkaran kecil mengenai penguburan memakai peti.

orang-orang kampung tak mau mengangkat jenazah dan meletakkanya tanpa peti, mereka setuju, peti ikut masuk dalam liang lahat. meski tetap di ganjal dengan bantalan tanah. Mirisnya, mas Putut ikut membela mbak epa, tapi kami tak bisa berbuat apa-apa. Orang kampung dan kaka serta bulenya bersikukuh bahwa itu adalah hal yang biasa dan sudah diterapkan kepada ibu mas pur serta iparnya yang lebih dulu menghadap illahi.

mbak epa pun pergi dan aku menahan lengannya meski akhirnya kekuatanku tak kuasa menahan kekuatan dari istri yang ingin suaminya dimakamkan sesuai dengan syariat islam. kata kakanya yang pertama, kita tidak bisa lagi melakukan apapun, ini sudah keinginan dari orang-orang kampung. kalau menolak, nanti kalau tidak diurusi sama orang kampung gimana?
haloooo... kalianlah, saudara sekandungnya yang mengurusi. Kenapa kok jadi ribut dengan orang kampung. kalian tidak mau memegang tubuh saudara kalian sendiri? sungguh tega, dalam hatiku berkata. atau memang ini adalah budaya yang tidak bisa ditolak oleh warganya sendiri meski mereka tak lagi tinggal di daerahnya itu selama puluhan tahun.

mbak epa akhirnya mengalah, dia cukup berbahagia dengan bisa mengantarkan suaminya ke peristirahatan terakhir. teringat pula akan buah hatinya, Putra dan putri yang mereka besarkan berdua dan akan menjadi jembatan amal tiada putus antara ayah dan anak. Ia menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi. Ia berjanji akan menyekolahkan Uta Uti sampai sarjana. itu amanat Mas Pur, kata Eva.

sepulang dari pemakaman, kami bergegas untuk ke Surabaya. Mbak Ida meminta kami untuk mampir. Aku dengan senang hati kesana, apalagi sudah dua tahun aku tak menjumpai keponakanku yang lain. Bilqish Diandra. 9 Februari nanti, dia berusia 2 tahun. ingin sekali memberinya kado. tapi apa ya?

tubuhnya sudah 19 kg meski dia belum genap dua tahun. semoga bukan obesitas (jelas obesitas lah).. yang disayangkan, dia belum juga bisa berbicara. hanya beberapa kata yang tak bisa kita prediksi untuk keluar dari bibir mungil yang diapit kedua pipi tembemnya itu.

aahh, kangen lagi sama Andra.. cantik.. pipi putih dan kadang merona. alis terukir rapi bak semut berbaris. bulu mata lentik dengan rambut ikal mirip Papi (ka Sidik). tapi tubuh yang bahenol, persis seperti ibunda. ayahnya juga besar waktu kecil dan beranjak dewasa, ia pun meninggi dan mengurus. Hanya bisa semalam kami menginap disana dan merasakan betapa keluarga ini dipenuhi keberkahan yang teramat sangat.

Bodoh sekali ka sidik menyakiti istri dan anaknya itu. dengan lebih memilih temannya sebagai tempat berkeluh kesah. BODOH!

huft, pulang dari Surabaya, kami tak menyangka akan dibelikan tiket kereta Eksekutif Sembrani. Gerbong 1 tempat duduk 12-13A. ternyata gerbong paling belakang dekat mesin kereta. Makasih mba Ida, aku rasa bagi dia ini tak berlebihan. Dia hanya tak ingin menambah kesusahan mba epa karena ditinggal mati suaminya.

Tak disangka, kami duduk di depan seorang pria yang Cabul dari Madura. Entah namanya siapa, wajahnya polos, dan dia bilang padaku bahwa dia baru pertama kali ke Jakarta. sikapnya aneh, sering memerhatikan kami apalagi aku (bukan GEER) tanpa berkedip. :P hiyaakss. jadi jiji.. udah begitu, ketika dia menutup seluruh tubuhnya dengan dua selimut (satu selimut lagi diambil dari bangku sebelah tanpa permisi), kakinya menginjak kakiku. Untuk pertama kalu, aku pikir dia tak sengaja. ketika aku menarik kakiku, dia malah menginjaknya lagi dan seperti sengaja dia menggosokkan kakinya ke punggung kakiku. SUmpah ya, sebel banget. dia agak edaan. Aku langsung memutar balikkan kursiku yang sebelumnya memang dibalik untuk nonton film yang disajikan pengelola KA. tak berhenti sampai disitu, setelah aku mencoba memejamkan mata, kakinya lagi-lagi menyeruak diantara bangkuku dan mbak epa. Astagfirullah, aku berusaha sabar. pasalnya dia menggosok-gosokkan kakinya ke lenganku yang terlihat di sisi bangku yang terhalang lengan kursi.

tanpa banyak bicara, lengan kursi yang ada di tengah aku naikkan. lalu berhentilah dia menyelipkan kakinya di antara kursi kami. You`re sucks dude!! ;P

di sela-sela kejadian itu, sebelumnya kami mengobrol dengan pak Sevri Agus Darmanto dari Berlin Stove. Dia Owner (tapi di kartu nama General Manager) dari usaha yang telah ia rintis selama 8 bulan. Dia memperlihatkan betapa prospek bisnisnya sangat terbuka lebar. :P aku sangat exited dan terlintas akan menekuni direct marketing kompor berhaan bakar etanol itu. apalagi ia bilang, bahwa ia memonopoli pasar sehingga pasar akan dikuasai oleh perusahaannya.

setelah tadi aku cari2 di internet, tak ada satupun yang menceritakan tentang usahanya dan idenya itu ternyata sudah banyak ditiru orang, namun belum pada skala usaha yang mencapai omset 15000 kompor tiap minggu. agak aneh dan janggal saya rasa, tapi masuk logika juga sih. Ah, bukan saatnya aku memikirkan itu, pikirku. aku mau fokus dengan pekerjaan jurnalis ini untuk bulan terakhir. karena aku mesti belajar dnegan cepat ke pekerjaan baruku kelak. entah seperti apa pekerjaannya tapi aku akan berusaha sebaik mungkin. menunjukkan prestasi dan menunjukkan kepada bapak bahwa aku bisa mandiri.

di tiket ditulis jam 05.15 kami akan sampai ke Gambir. mba epa pun sudah menanyakannya kepada petugas KA yang mengambil tiket. ternyata, sampai jam 7.30. Ka sidik yang bertugas menjemput kami subuh itu sudah berulang kali kami telpon agar bangun dan menjemput. Ternyata dia malah harus menunggu sejam lebih. hahahha

biarin aja deh, biar dia tahu rasa.. :P

sampai di Gambir, aku antar kakaku dengan pelukan hangat, dan akupun langsung mengejar kereta Bogor, Pakuan Ekspress yang akan berangkat 10 menit lagi. beruntung gerbong wanita yang pertama lowong, aku pun bisa menselonjorkan kakiku di atas kursinya yang empuk, sambil membaca Zuwad-milik MAs Dony dari Pak Sam..

ini secara singkat, perjalananku menmbus jawa, Perjalanan pertamaku tanpa membawa persiapan. Baju pun hanya satu yang kupakai. yang menempel di badan. hahha seru.. Alhamdulillah lancar. Dan semoga aku bisa balik lagi ke Surabaya, untuk liburan, bukan mengantarkan jenazah pulang ke hadapan Illahi.. :(