Kopi Jeruk Lemon

9:42 PM Edit This 0 Comments »

Tidak ada yang perlu dipikirkan jika batang kretek itu tidak ketemu api.
Lidahnya asyik sendirian dengan irisan tipis jeruk lemon
Padahal 4 jam sudah kau dan aku duduk di warung pinggir jalan.
Masalah yang kadangkala tersangkut diantara kita saat itu adalah kamar mandi
Penghormatan pertama setelah segerobak surat tumpah di kedua tangan kita

Ada yang berpura-pura menjadi peronda
Bau bulan nempel ditengkuk dan telapak tangan
Kamu menyediakan kopi hitam
Kata orang-orang kopi buatanmu lebih nendang dari handphone pinjaman kawanku (Selalu teringat bangsal rumah sakit dan bau obat. Memo untuk seorang teman yang terbaring disana)

Aku menunggu hari dimana kopi buatanmu itu mampir di tenggorokan ini
Tidak menolak jika cangkir kau ganti dengan korek api (asap kretek itu sampai jug di ujung warung).
Ketika itu kamu dan aku memelihara sore agar tidak lari dari jangkauan kita (aku nikmati jeruk lemon ditengah bayangan lampu metropolitan)


Sayang… sebentar lagi kota yang sejuk ini aku tinggalkan, tapi kesepakatanku belum tumpah pada regukkan terakhir kopi hitam.

Kita tak mampu menjaga sore itu,
Sewajarnya dia menjadi fajar untuk tanah di belahan bumi yang lain
Tidak ada fatamorgana di atas irisan jeruk lemon dan hitam malam di cangkir kopi

(2011) Bima Kalila Iskandar


Terima kasih Frend.. Sajaknya lucu. hihihi

0 komentar: